Pemakaian Obat Tetes Mata Sembarangan Bisa Picu Glaukoma
Masyarakat wajib hati-hati dengan pemakaian obat tetes mata yang dibeli di apotek atau dijual bebas di berbagai toko obat. Pasalnya, jika dipakai secara serampangan, obat tetes mata bisa memicu terjadinya glaukoma.
Dokter. Dewi Rosa Rina, Sp.M dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) mengatakan, obat tetes mata tertentu yang mengandung obat anti radang yang kuat, atau golongan steroid akan menimbulkan efek penggunaan dalam jangka waktu lama.
"Obat tetes mata jenis ini tidak bisa dipakai berkali-kali. Sebab nantinya partikel steroidnya bisa menyumbat saluran mata. Mata kita itu dibentuk dari sebuah cairan, nah cairan ini diproduksi dari saluran mata tersebut," ujar dokter dengan sub spesialis Glaukoma ini.
Kalau saluran mata tersumbat, tambah Rina, tekanan bola mata akan meningkat, hal ini akan memengaruhi bola mata sehingga menjadi lebih keras. Bola mata yang lebih keras akan menekan saraf mata dan dapat mengalami kerusakan.
"Sayangnya, obat mata yang dijual bebas di pasaran banyak yang mengandung steroid dan antibiotik yang seharusnya tidak boleh digunakan berulang-ulang," kata Rina.
Rina menambahkan, persoalan yang sering muncul di tengah masyarakat adalah anggapan bahwa obat tetes mata bisa digunakan untuk mengobati semua gangguan pada mata. Apalagi jika merasa sudah cocok, obat tersebut digunakan terus menerus.
Padahal ada kemungkinan antara sakit mata yang pertama dan kedua memiliki penyebab yang berbeda. Tentu saja, obat yang digunakan juga berbeda pula.
"Tidak semua mata merah, gatal itu disebabkan oleh bakteri atau infeksi. Banyak sekali penyebabnya, maka dari itu penting untuk melakukan pemeriksaan sebelum membeli obat," jelasnya.
Rina mengungkapkan, banyak orang yang datang ke rumah sakit tanpa ada gejala sebelumnya, dan tanpa keluhan. Tapi tiba-tiba ketajaman pandangannya menurun dan terjadi glaukoma.
"Jadi kewaspadaan dalam menggunakan obat mata memang harus diperhatikan dan tidak boleh sembarangan. Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan penggunaan obat mata," tutupnya.