Pemakaian Kawat Gigi Ternyata Rawan Gusi Bengkak
Gusi yang sehat memiliki warna merah muda, stabil, tidak goyah saat disentuh dan memiliki tekstur berbintik-bintik seperti kulit jeruk. Selain hal-hal tersebut, maka mungkin gusi Anda bermasalah. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa jika gusi berwarna merah terang, atau bahkan sampai berdarah, maka ada peradangan yang terjadi.
Gusi yang bengkak biasanya ditandai oleh adanya bagian gusi yang mengalami pembesaran, menonjol dan menggelembung. Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda awal dari peradangan gusi yang bersifat kronis. Oleh karena itu, bila Anda mengalami kondisi yang demikian, perlu bagi Anda untuk dapat segera mengatasinya. Penyebab gusi bengkak sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa hal.
Inilah rangkuman dari Ngopibareng.id tentang gusi bengkak dan cara mengatasinya.
Penyebab Gusi Bengkak
1. Menyikat gigi terlalu keras
Alih-alih membuat gusi bersih mengkilap, ternyata terlalu keras menggosok gigi justru akan menyebabkan gusi jadi luka, berdarah, dan akhirnya membengkak. Jaringan gusi yang rusak dapat menyebabkan garis gusi melonggar turun sehingga membiarkan sebagian akar gigi menjadi terbuka. Hal ini pada akhirnya dapat memicu kemunculan gejala-gejala gigi sensitif.
2. Gingivitis
Gingivitis merupakan penyakit yang paling sering menjadi penyebab gusi iritasi meradang dan bengkak. Gingivitis biasanya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk. Adanya sisa makanan yang terselip di sela gigi dan gusi lambat laun akan berkembang menjadi plak. Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi yang akan menyebabkan gingivitis.
Gigi yang kotor juga rentan berlubang dan bisa memicu kemunculan abses (benjolan bernanah) pada gusi sehingga membuatnya tampak bengkak. Gingivitis dapat dicegah dan diatasi dengan selalu menjaga kesehatan mulut.
3. Periodontitis
Periodontiti merupakan kondisi adanya infeksi gusi yang cukup serius sehingga merusak jaringan lunak serta tulang penyokong gigi. Perlu diketahui, periodontitis merupakan kelanjutan dari gingivitis yang sudah parah. Tidak hanya gusi yang bengkak dan berwarna merah, kondisi ini juga dapat membuat gusi berdarah, keluar nanah, menyusut, serta bau mulut terus menerus.
4. Pemasangan kawat gigi
Cukup banyak orang yang mengeluhkan kondisi gusi membengkak setelah memasang behel atau mengencangkan kawat gigi. Hal ini terjadi akibat gesekan antar kawat atau bracket dengan sisi dalam bibir, pipi, gusi, atau lidah sehingga menyebabkan luka. Rasa sakit yang intens biasanya terjadi pada minggu-minggu awal pemakaian atau setelah kawat gigi dikencangkan.
Cara mudah untuk mengatasi penyebab gusi bengkak karena kawat ini adalah dengan mengompres sisi wajah yang sakit dengan kompres es batu. Suhu dingin es dapat mematikan saraf dalam mulut sehingga menghentikan sakitnya.
5. Masa kehamilan
Perubahan hormon selama kehamilan akan membuat tubuh wanita memproduksi darah lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, gusi menjadi lebih rentan mengalami iritasi hingga berujung bengkak.
Tak hanya itu, perubahan hormon dan sistem imun yang melemah selama kehamilan juga menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri menjadi penyebab infeksi. Gingivitis juga menjadi salah satu penyakit penyebab gusi bengkak yang paling sering terjadi pada trimester awal kehamilan.
6. Sariawan
Gusi bengkak bisa jadi akibat sariawan di mulut, termasuk pada dasar gusi. Sariawan menyebabkan perih dan nyeri luar biasa yang membuat seseorang sulit untuk makan dan berbicara.
Gusi bengkak karena sariawan bisa jadi penyebabnya pada gangguan sistem imun, maupun infeksi dari bakteri atau virus seperti herpes oral. Cedera akibat benturan keras pada mulut juga bisa membuat gusi bengkak mirip sariawan.
7. Terjadi infeksi
Meski jarang terjadi, namun infeksi di bagian mulut yang disebabkan oleh jamur atau virus bisa menjadi penyebab gusi bengkak. Apabila hal itu tidak segera diobati, maka akan mengakibatkan beberapa masalah mulut seperti abses. Abses merupakan pembengkakan gusi yang terlokalisasi.
Namun jika gusi bengkak disebabkan infeksi virus herpes, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter dapat meresepkan obat antivirus tertentu untuk membunuh virusnya.
8. Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin B dan C juga bisa jadi penyebab gusi bengkak. Vitamin C penting untuk memproduksi kolagen yang membentuk jaringan gusi. Sementara itu, vitamin B membantu pertumbuhan sel dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk gusi.
Vitamin C mudah ditemukan dalam jeruk, jambu biji, nanas, mangga, dan semangka. Sumber makanan tinggi vitamin B termasuk daging dan ikan, susu dan produk susu (yogurt, keju, mentega), kentang, dan sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli.
Maka dari itu, kekurangan dua vitamin ini akan membuat seseorang lebih rentan kena sariawan dan gusi yang membengkak.
9. Efek obat kemoterapi
Penggunaan obat-obatan kemoterapi memang sering kali menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan. Mulai dari mual, muntah, rambut rontok, perubahan warna kulit, hingga gusi bengkak.
Penggunaan obat lain seperti kortikosteroid, anti-epilepsi, dan calcium channel inhibitor juga bisa jadi faktor penyebab gusi menjadi bengkak.
10. Merokok
Merokok ternyata dapat meningkatkan risiko berbagai infeksi gigi dan gusi. Bahkan, orang yang merokok diketahui lebih berisiko terserang penyakit gusi daripada tidak merokok. Karena merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Itu sebabnya, para perokok berisiko tinggi mengalami infeksi gusi.
11. Perubahan hormon pada perempuan
Selain perubahan hormon selama kehamilan, puber, menstruasi, dan menopause juga bisa menjadi penyebab gusi bengkak khusus pada wanita. Selama puber dan menstruasi, kadar hormon progesteron yang meningkat akan turut memperbanyak aliran darah ke gusi.
Hal ini akan memicu gusi jadi kemerahan, bengkak, dan sangat sensitif hingga mungkin mudah berdarah. Bagi wanita usia lanjut, menopause juga dapat menyebabkan masalah gusi yang serupa.
Gejala Gusi Bengkak
Gusi bengkak bisa terjadi pada sebagian atau seluruh gusi. Umumnya, pembengkakan dimulai pada bagian gusi yang berbatasan dengan gigi. Pembengkakan tersebut dapat berukuran cukup besar hingga menutupi bagian bawah gigi yang biasa terlihat. Gusi bengkak ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
-Kemerahan pada gusi
-Nyeri gusi
-Bau mulut (halitosis)
-Rasa berdenyut pada gusi yang bengkak
-Perdarahan dari gusi yang bengkak, terutama saat menggosok gigi atau membersihkan gigi dengan benang.
Komplikasi pada Gusi Bengkak
Ternyata kondisi gusi yang membengkak tak bisa dibiarkan saja tanpa diobati, karena akan memicu komplikasi seperti:
1. Abses gusi.
2. Gusi turun.
3. Gigi goyang.
4. Gigi copot atau tanggal.
5. Kerusakan tulang rahang.
6. Sepsis.
Lalu pada ibu hamil, periodontitis yang dibiarkan begitu saja akan meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur atau berat badan bayi yang baru lahir menjadi rendah.
Cara Mencegah Gusi Bengkak
Cara tepat untuk mencegah gusi bengkak adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut secara teratur, juga mengonsumsi makanan yang sehat. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Menggosok gigi dua kali sehari.
2. Memilih sikat gigi berbulu halus serta menyikat gigi secara perlahan.
3. Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss), terutama setelah makan.
4. Berkumur dengan obat kumur setiap hari.
5. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan vitamin C dan kalsium.
6. Meminum banyak air putih.
7. Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
8. Berhati-hati saat mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin.
9. Menghindari stres.
10. Melakukan perawatan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Seseorang yang mengalami gusi bengkak tidak perlu khawatir karena dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:
1. Membersihkan karang gigi
Salah satu cara mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh karang gigi yaitu membersihkan karang atau plak tersebut, atau istilahnya scaling gigi.
2. Kumur air garam
Kumur air asin dapat meredakan peradangan gusi dan meningkatkan penyembuhan, menurut sebuah studi dari Journal PLoS One. Metode ini telah lama diterapkan dan cukup banyak dianjurkan oleh dokter gigi. Cara membuatnya juga cukup mudah, seperti berikut ini:
-Campurkan 1 sendok teh garam dan 250 ml air hangat.
-Kumur dengan larutan air asin ini selama 30 detik.
-Muntahkan dan jangan menelannya.
-Lakukan ini 2 hingga 3 kali sehari sampai gusi bengkak mulai hilang.
3. Pasta kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi. Selain itu, menurut sebuah studi tahun 2015 bernama National Journal of Maxillofacial Surgery, pasta kunyit dapat mencegah plak dan radang gusi.
Setelah menyikat gigi, kumur mulut dengan air bersih. Oleskan pasta kunyit ke gusi dan biarkan selama sekitar 10 menit. Setelah itu, bilas hingga bersih dan lakukan cara alami ini 2 kali sehari hingga bengkaknya mereda.
4. Perbanyak minum air putih
Cara mengatasi gusi bengkak dengan alami yakni dengan memperbanyak minum air putih terutama setelah makan, karena dapat membantu membersihkan makanan dari gigi dan memperkecil kemungkinan bakteri membentuk plak yang merusak gusi.
5. Terapi essential oil
Menurut salah satu artikel 2013 di European Journal of Dentistry, peppermint, tea tree, dan thyme oil efektif dalam mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab gangguan gusi. Sehingga dapat menjadi salah satu cara mengatasi gusi bengkak. Cara memanfaatkan essential oil ini bisa dengan cara berikut ini:
-Campurkan tiga tetes minyak esensial peppermint dengan 250 ml air hangat.
-Kumur mulut dengan mengaduk campuran selama sekitar 30 detik.
-Lakukan ini 2 kali sehari hingga terasa membaik.
6. Obat antibiotik
Antibiotik oral biasanya efektif dalam mengobati gusi bengkak ketika pengobatan alami tidak membantu.
Moms perlu berkonsultasi dengan dokter gigi dalam mendapatkan resep obat antibiotik ini, agar dokter dapat menyesuaikan dengan gejalanya. Terkadang, infeksi dari radang gusi mungkin sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
Dalam kasus yang sangat parah, seseorang mungkin perlu rawat inap di rumah sakit dan menerima antibiotik melalui infus.
7. Perbanyak vitamin D
Vitamin D memiliki sifat anti-inflamasi yang akan membantu menyembuhkan gusi yang bengkak. Makanan yang kaya vitamin D seperti salmon, minyak ikan cod, dan telur bagus untuk dikonsumsi.
Selain itu, stres juga dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang dapat meningkatkan kemungkinan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di gusi.
Advertisement