Pemain MU Terancam Kehilangan Kenaikan Gaji 25 Persen
Pemain Manchester United akan menerima kenaikan gaji 25 persen musim depan bila mereka berhasil menembus babak kualifikasi Liga Champions. Namun, spekulasi tentang penghentian kompetisi lebih cepat karena pandemi virus corona berlanjut dikhawatirkan merampas apa yang mereka harapkan.
MU menempati posisi kelima klasemen sementara Premier League ketika kompetisi kasta teratas di Inggris itu ditangguhkan. Mereka bakal lolos ke babak kualifikasi Liga Champions bila larangan tampil di pentas Eropa bagi Manchester City tak berubah.
Andai sanksi yang diterima City akibat pelanggaran aturan financial fair play (FFP) tak berubah, MU dipastikan finis di urutan keempat, sementara posisi kedua diisi Leicester City, dengan Chelsea merangsek ke posisi ketiga.
Namun, kepastian itu masih menunggu hasil banding City di pengadilan arbitrase olahraga. Karena sampai saat ini City belum bisa mendapatkan kepastian hukum karena proses di pengadilan arbitrase tidak bisa berjalan akibat pandemi virus corona.
Tak ingin kehilangan pendapatan yang lebih besar untuk musim depan, sejumlah pemain MU mencari penasihat hukum terkait kemungkinan yang bisa mereka dapatkan dalam situasi pelik ini, tentu dengan harapan kenaikan gaji yang totalnya mencapai 50 juta poundsterling itu tak menguap.
MU memang paling dirugikan bila kompetisi dihentikan, sebab mereka masih berpeluang memastikan tempat di Liga Champions tanpa harus menunggu hasil banding City. Maklum, mereka memiliki tren positif dengan memenangi sembilan laga beruntun sebelum kompetisi ditangguhkan akibat persebaran Covid-19 di Inggris. Di atas kertas, dengan 10 pertandingan tersisa, MU masih punya kans untuk menyalip Chelsea.
Kekhawatiran juga dirasakan pemain dari klub di bawah posisi enam besar yang bertahan di Premier League, andai kompetisi 2019/2020 dihentikan lebih cepat dari rencana semula. Pasalnya, dalam klausul kontrak yang ditandatangani para pemain, mereka akan mendapatkan bonus sebesar 500.000 poundsterling atas kinerjanya, dengan syarat mereka tampil sebanyak 70 persen pertandingan dari total laga yang seharusnya dijalani.
Bila kompetisi tidak dilanjutkan, dengan semua klub memiliki sembilan atau 10 pertandingan tersisa, sangat sedikit pemain yang akan melewati ambang 70 persen yang diperlukan untuk memastikan bonus mereka keluar.