Pemain Futsal Malang Tendang Kepala Berujung Skorsing 2 Tahun
Video pemain futsal menendang kepala lawan saat di lapangan, viral di media sosial. Belakangan diketahui, aksi itu dilakukan pemain futsal Tim Kota Malang kepada tim asal Blitar di ajang Porprov Jawa Timur 2023. Pelaku kini dijatuhi skorsing larangan main selama dua tahun.
Kronologi Tendang Kepala
Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang, Bagus Irmawanto menyebut, kondisi pertandingan, pada 14 September 2023,berlangsung sengit. Pertandingan futsal dengan Kota Blitar terjadi di babak delapan besar. Keduanya sedang memperebutkan satu posisi di semifinal.
Namun, Bagus merasa perjalanan tim Kota Malang ke posisi itu, penuh dengan kecurangan. Ada baku hantam, pemainnya dipukul pemain lain hingga bahunya lepas, sampai titik puncaknya di pertandingan dengan futsal Blitar.
"Jadi di babak delapan besar itu pemain kami kena akumulasi kartu empat orang. Satu orang cedera setelah dipukul, bahu (pemain kami) lepas. Jadi yang absen lima orang. Kami merasa dicurangi," katanya seperti diberitakan Ngopibareng.id.
Jumlah pemain yang tak ideal ditambah tak cukupnya masa istirahat, membuat para pemain mengalami kelelahan.
Kekecewaan sepanjang kompetisi juga disebut Bagus, berdampak pada penurunan mental pemain.
Hingga selebrasi pemain lawan yang menurutnya memicu kemarahan anak asuhnya.
"Pemain kami pas-pasan, lalu anak-anak bertahan, mereka pun kelelahan. Namanya emosi anak-anak labil, kemudian pihak lawan memprovokasi kami dengan selebrasi berlebihan, hingga akhirnya terjadi itu," lanjutnya.
Muhammad Rafael Moreno, yang marah menendang bahu lawannya ketika sedang selebrasi usai mencetak gol. Aksinya viral beredar di media sosial. Yang terlihat, Moreno seolah menendang kepala pemain lawan, yang sedang sujud syukur. Narasi yang kemudian viral di media sosial. "Tapi yang saya sayangkan itu viral nendang kepala. Padahal itu bahu yang ditendang," kata Bagus menjelaskan.
Ia melanjutkan, kondisi yang panas saat pertandingan menurutnya selesai setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan, ditiup.
Blitar menang dengan skor 5-0 melawan Kota Malang. Timnya pun meminta maaf kepada pemenang pertandingan.
"Setelah pertandingan kami meminta maaf ke pelatih Blitar dan semuanya. Katanya tidak apa-apa, rivalitas hanya 20x20 menit. Setelah itu selesai dan akhirnya Kabupaten Blitar sampai final," imbuhnya.
Sanksi Skorsing 2 Tahun
Namun Panitia Disiplin (Pandis) Futsal Jatim tak sepakat dengan apa yang dirasakan Bagus. Pelanggaran di lapangan berujung dengan sanksi berat berupa skorsing selama dua tahun.
Pandis memutuskan Moreno, Bagus, dan satu pemain lain Diki Hidayat, terbukti melakukan tingkah laku buruk dalam pertandingan itu.
Ketua Pandis, Arief Syaifuddin, membuktikan pelanggaran setelah melibatkan laporan match commissioner, wasit dan time keeper.
Bagus Irmawanto disebut melakukan provokasi kepada pemainnya, hingga terjadi insiden yang menurut Pandis, telah melanggar Kode Disiplin Pasal 54.
Menurutnya aturan ini sesuai dengan kode disiplin yang dipakai PSSI.
Imbas pelanggaran itu, Moreno yang disebut menendang pemain lawan, dijatuhi sanksi skorsing berupa larangan bermain selama dua tahun di seluruh event resmi FFI, AFP maupun AFK.
Sedangkan Diki Hidayat dijatuhi skorsing yang sama namun selama enam bulan. Sementara, Asisten Pelatih Bagus Irmawanto, menerima sanksi skorsing selama enam bulan plus denda sebesar Rp5 juta.