Pemahaman Kebangsaan Tak Bisa Dilakukan Instan, Kata Habib Luthfi
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, sebagai kader Nahdlatul Ulama, Ansor dan Banser harus peka dengan kondisi lingkungan masing-masing.
"Hal ini sangat diperlukan, agar setiap saat terjadi sesuatu hal, Ansor Banser dengan cepat tanggap. Dalam bahasa awam, Ansor Banser harus paham teritorial di lingkungan masing-masing," tutur Habib Luthfi, dalam keterangan dikutip ngopibareng.id, Jumat 5 Juli 2019.
Dikatakan, penguasaan pemahaman wilayah administratif itu penting, di samping juga tahu potensi daerah misal, masalah pertanian, pertambangan, perikanan, dan lain-lain.
"Dan untuk mengetahui hal itu semua, tidak bisa dilakukan secara instan, semuanya ada proses dan butuh waktu," ujarnya.
"Ini benteng yang sangat luar biasa adanya NKRI dan kita mengatakan NKRI harga mati bukan latah karena kami yang sejati pemilik sah Republik Indonesia," tutur Habib Luthfi.
Menurut Habib Luthfi yang juga Ketua Forum Ulama Sufi Dunia, berbagai potensi yang ada di Indonesia khususnya di lingkungan kita benar-benar harus diketahui. Hal ini penting, jika sewaktu-waktu terjadi perang dunia ketiga, bangsa Indonesia dengan cepat mengamankan.
"Ini benteng yang sangat luar biasa adanya NKRI dan kita mengatakan NKRI harga mati bukan latah karena kami yang sejati pemilik sah Republik Indonesia," tutur Habib Luthfi.
Indonesia tetap aman hingga saat ini menurut Habib Luthfi karena masih ada perekat yang namanya kiai dan ulama. Sejarah panjang perjuangan para ulama dan kiai menegakkan Merah Putih dan NKRI. Kekuatan sejarah inilah yang akan mewujudkan rasa nasionalisme.
"Kita tidak cukup hanya mengetahui Merah Putih setelah berkibar saja, akan tetapi juga dipelajari sejarah yang melatarbelakangi bagaimana Merah Putih bisa berkibar yang penuh pengorbanan jiwa, raga, hingga harta," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikannya, saat taushiyah kebangsaan di acara Halal bi Halal Ansor-Banser se-Kabupaten dan Kota Pekalongan yang berlangsung di Kanzus Sholawat Pekalongan, Rabu 3 Juli 2019 malam.
Sebelumnya juga disampaikan taushiyah kebangsaan Ketua PCNU Kota Pekalongan, H Muhtarom, Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, dan Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto.
Acara Halal bi Halal sekaligus Peringatan HUT ke-73 Bhayangkara tahun 2019 juga dihadiri perwakilan Polres Pekalongan Kota, PW GP Ansor Jawa Tengah, Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan, M Sodiq, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan Azmi Fahmi dan 1500 anggota Ansor dan Banser se-Kabupaten dan Kota Pekalongan.
Advertisement