PEM Akamigas Terima Peralatan Laboraturium Solar PV dari Swiss
Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah, telah menerima peralatan laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss, pada 12 September 2022 lalu.
Sebagai bagian dari kerja sama Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan oleh Martin Stottele selaku Team Leader Proyek RESD dan Erdila Indriani selaku Direktur PEM Akamigas.
Dalam keterangan resmi yang diterima ngopibareng.id, ini menjadi rangkaian dari persiapan Program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid di PEM Akamigas dengan kuliah perdana dimulai bulan September 2022 ini.
Adapun peralatan laboratorium terdiri dari peralatan solar PV portabel, peralatan panel solar rooftop ground mount dan pole mount, beserta prasarana pendukung lainnya.
Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani mengapresiasi peralatan laboratorium PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dari Pemerintah Swiss dan dukungan teknis lainnya. Untuk penyelenggaraan program studi baru Diploma 4 Spesialisasi Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid.
Menurut Erlida, PEM Akamigas mendukung penuh target transisi energi Pemerintah Indonesia menuju bauran energi baru terbarukan 23% pada 2025 dan 31% pada 2030 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional.
"Salah satu upaya kami adalah menjadi bagian dari politeknik percontohan kerja sama Indonesia-Swiss ini untuk menyediakan program sarjana terapan di bidang energi terbarukan dengan fokus PLTS dan PLTA," kata wanita ramah ini.
Untuk program spesialisasi satu tahun bidang energi terbarukan di PEM Akamigas ini, kata dia, seluruhnya adalah pekerja, dan ada juga alumni PEM Akamigas
“Atas nama PEM Akamigas pada khususnya dan BPSDM ESDM-KESDM, kami menyampaikan terima kasih. Karena berkat RESD, PEM Akamigas lebih cepat dalam mewujudkan terbentuknya program studi baru di bidang energi terbarukan,” ujar Erdila.
Pimpinan Proyek RESD Martin Stottele, menyampaikan, Hibah peralatan laboratorium solar PV bagi PEM Akamigas, merupakan wujud dukungan Pemerintah Swiss bagi Pemerintah Indonesia. Untuk melaksanakan program transisi energi menuju energi yang berkelanjutan. "Khususnya dari sisi pengembangan sumber daya manusia," ujarnya.
Pihaknya berharap, agar peralatan laboratorium energi terbarukan di PEM Akamigas ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa yang mengikuti program Diploma 4 Spesialisasi Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid.
Sehingga mampu mencetak lulusan yang unggul, berdaya saing, dan memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan handal untuk industri energi terbarukan di pulau Jawa dan sekitarnya.
Untuk diketahui, Proyek RESD bekerja sama dengan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM dan empat politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) untuk meluncurkan program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan dengan penyelenggaraan kuliah perdana angkatan pertama di bulan September 2022.
Program spesialisasi D4 di sini merupakan program yang inovatif karena ditujukan bagi lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) untuk mengambil program satu tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan, atau siswa Diploma 4 teknik yang ingin mengambil peminatan energi terbarukan di tahun terakhirnya.
Lulusan program akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan (S.Tr.) Energi Terbarukan. Pelaksanaan program diperkuat dengan hibah peralatan laboratorium, pelatihan teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bagi dosen dan pranata laboratorium politeknik selama 1,5 tahun oleh tenaga ahli lokal dan pakar Swiss Universities of Applied Sciences, serta kerja sama dengan industri untuk penyusunan kurikulum dan program magang/on-the-job-training.
Sekilas Tentang Proyek Renewable Energy Skills Development (RESD)
RESD adalah kerja sama pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO.
Bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui:
(1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik percontohan di Indonesia; (2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan (3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Proyek RESD berlangsung selama lima tahun, sejak tahun 2020 hingga 2025. Melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Kementerian ESDM Republik Indonesia sebagai pemangku proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Advertisement