Peluru Nyasar Meneror Perumahan Dekat Halim Perdana Kusuma
Warga di Perumahan Nirvana Residence, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, resah karena sejak kemarin merasa diteror beberapa peluru nyasar ke permukiman mereka. Diduga peluru-peluru itu berasal dari latihan menembak yang berlangsung di kawasan Bandara Halim Perdana Kusuma.
Awalnya informasi mengenai peluru nyasar itu diunggah melalui akun Instagram @info_jakartatimur pada Sabtu sore kemarin.
"Dua hari berturut-turut kompleks kami kena peluru nyasar dari latihan atau turnamen di Halim yang ada dibelakang," ujar salah satu warga.
Dalam penjelasan yang disisipkan pada unggahan video menyebutkan bahwa Perumahan Nirvana Residence memang berlokasi sangat dekat dengan tempat latihan menembak.
"Jadi sehari-hari pasti kedengaran kalau mereka latihan. Tapi selama hampir tujuh tahun tinggal di sini, baru kali ini ada peluru nyasar dua hari berturut-turut ke rumah warga," katanya.
Warganet juga menyebut bahwa perwakilan dari salah satu instansi Lanud Halim telah datang ke lokasi kejadian untuk mengecek situasi.
"Tapi buktinya sampai hari ini masih ada juga peluru nyasar ke perumahan kami. Mau keluar teras aja takut, gimana kalau ada lagi dan kena kami," ujarnya.
Pihak TNI Angkatan Udara telah menempuh mediasi bersama warga untuk menyelesaikan persoalan peluru nyasar itu.
"Sudah dimediasi. Tadi pagi juga ada yang di sana sudah mengajak Bapak RT dan RW-nya untuk melihat kondisi di lapangan," kata Kepala Penerangan (Kapen) Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, M Rizwar di Jakarta, hari Minggu.
Rizwar mengatakan bahwa peluru nyasar pada Kamis lalu itu bertepatan waktunya dengan jadwal latihan menembak.
"Sebetulnya ada kegiatan menembak. Kami kemarin dapat informasi itu telusuri dulu, yang sekarang sudah diselesaikan baik-baik di sana," katanya.
Lanud Halim juga telah mengajak warga Nirvana Residence untuk meninjau lokasi lapangan tembak yang berada tidak jauh di belakang perumahan warga.
"Kalau sebenarnya, ini kan sudah ada standar keamanan, kan peluru kecepatan tinggi, ada potensi pantulan, kalau yang seperti itu kan kita cek lagi, tapi standar keamanan tetap kita utamakan," ujarnya.
Rizwar mengatakan kerusakan rumah warga akibat peluru nyasar itu masih belum diketahui.
Dia juga belum menerima kabar terkait upaya warga yang menjadi korban peluru nyasar melaporkan kejadian ke ranah hukum. (ant)