Pelukis Jatim; Sudah Divaksin, Eh... Dapat Rezeki Pula
Sebelas karya para pelukis Jawa Timur, hari Sabtu kemarin dipilih Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono. Sebelas karya itu dipilih dari sekitar 40 karya lainnya, semuanya berobyek gedung Kantor Pemprov Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, yang dikatarogikan heritage.
Sudah lama para pelukis tidak melakukan melukis bareng, atau biasa disebut OTS (On The Spot), akibat pandemi yang dimulai tepat setahun lalu. Kemarin para pelukis memang melakukan OTS bersama di Kantor Pemprov Jatim. Kegiatan ini dilakukan setelah mereka menjalani vaksinasi Covid-19 yang difasilitasi Pemprov Jatim.
Mumpung mereka hadir untuk vaksinasi, sekaligus dimanfaatkan untuk OTS. Apalagi masih dapat rejeki juga, karena karya-karya yang terpilih masing-masing diberi imbalan Rp 2,5 juta. Lumayanlah untuk membeli bahan-bahan untuk berkarya lagi.
Yang memilih adalah Heru Tjahjono sendiri, yang amat faham dan mengerti soal lukisan karena dia memang seorang kolektor. Satu persatu diperhatikannya setiap lukisan. Tidak ada yang terlewatkan. Para pelukis menyaksikan saat Heru Tjahjono menikmati karya-karya yang dijajar di bawah tangga lobi kantor pemprov. Hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sinarto yang dengan seksama menyaksikan Pak Sekda menilai dan memilih lukisan. Dan akhirnya terpilihlah sebelas lukisan.
Para pelukis senang sekali dengan kegiatan ini. “Bukan hanya rezeki yang kami dapat, tetapi juga silaturahmi, reuni, OTS dan kesehatan karena kami semua divaksin secara gratis oleh Pemprov. Bahkan dijamu makan siang. Ini kegiatan yang keren, yang penuh manfaat bagi kami semua. Paling utama tentu vaksinasinya, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa vaksinasi itu sangat penting,” kata Budi BI, salah seorang pelukis asal Surabaya yang kemarin ikut divaksin, dan karyanya termasuk yang dipilih oleh Sekdaprov.
Mpu Harris, pelukis senior asal Mojokerto juga ikut divaksin, juga ikut OTS, dan karyanya termasuk yang terpilih. “Acara luar biasa. Saya patut acungi jempol untuk Pemprov Jatim. Sepengetahuan saya tidak ada pemerintah daerah lain melakukan hal serupa. Kegiatan ini layak dicontoh daerah lain, memberi perhatian khusus kepada seniman sebagaimana komunitas-komunitas lain yang juga mendapat perhatian,” kata Mpu Harris.
Seorang pelukis asal Sidoarjo yang karyanya tidak terpilih, tetap merasa senang karena divaksin dengan cuma-cuma, sekaligus ikut OTS bersama. “Karya saya memang tidak dipilih Pak Sekda, tetapi saya tetap senang mengikuti acara ini. Mudah-mudahan kita semua akan terhindar dari Corona,” katanya.
Pelukis kondang dari Surabaya, Lini Natalini Widhiasi menulis di laman Facebooknya; Saya sudah divansin. Terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah menyelenggarakan program vaksinasi untuk seniman Jawa Timur. Pelayanan dari panitia dan team medis sangat baik dan berjalan lancar. Terimakasih banyak. Buat saya ada tambahan bonus, yaitu menyusuri dan menikmati halaman dalam, lorong-lorong serta bangunan Kolonial Belanda yang menakjubkan ini, Kantor Gubernur Jawa Timur yang sangat megah, tempat diadakannya acara. Tulis Lini, panggilan akrabnya.
Sekdaprov Heru Tjahjono sendiri sebelum pelakukan pemilihan karya mengatakan kepada para pelukis bahwa kegiatan ini dilakukan atas arahan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Atas arahan beliaulah kegiatan ini bisa terlaksana. Para pelukis termasuk potensial Covid, sehingga beliau memandang perlu dilakukan vaksinasi terhadap komunitas pelukis. Saya berharap dengan telah divaksin, para pelukis akan makin sehat dan makin semangat dalam berkarya," katanya.
Gubernur Jatim Khofifah kemarin juga meninjau vaksinasi kepada para pelukis, yang menempati selasar lobi kantor pemrov yang menghadap Tugu Pahlawan. “Terima kasih kepada teman-teman pelukis yang bersedia divaksin. Vaksinasi ini sangat penting, demi kesehatan teman-teman sendiri juga keluarga. Bahkan demi kesehatan masyarakat seluruhnya,” kata Khofifah kepada para pelukis yang sedang antre menunggu giliran divaksin.
Must Genthong, yang menjadi salah satu dari empat orang koordinator pendaftaran mengatakan, yang mendaftar ikut vaksinasi tercatat 123 pelukis. Tetapi ternyata yang datang dan divaksin lebih dari 150 orang. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur. “Banyak pelukis yang langsung mendaftar di tempat. Beruntung para petugas vaksinasi saya nilai baik sehingga mereka bisa langsung divaksin,” katanya.
Sementara Sri Murniati, koordinator lainnya menambahkan, terus saja kami praktis memiliki lima hari untuk melakukan pendaftaran. “Kalau waktunya diperpanjang tentu jumlah peserta akan jauh lebih banyak. Terutama dari daerah. Kami berharap Pemda Kabupaten/Kota di Jawa Timur juga dapat melakukan vaksinasi kepada komunitas pelukis, atau seniman pada umumnya, karena mereka ini termasuk orang yang sering melakukan interaksi dengan masyarakat,” kata Sri Murniati.
Vaksinasi untuk pelukis Jawa Timur ini dilakukan Pemprov Jatim, Dinas Kesehatan Jatim, bekerja sama dengan PasarLukisan.Com, yaitu website khusus yang membantu para pelukis untuk memasarkan karya-karya mereka secara daring.