Pelukis Hening Telah Tiada
Surabaya: Pelukis Hening Purnawati meninggal dunia hari Senin (26/6) malam di RSUD Sidoarjo. Oeh suaminya yang juga pelukis, Rilantono, Hening hari Minggu (25/6) siang diantar ke rumah sakit dengan keluhan sulit BAB.
Tapi dengan kadar gula darah 900, tidak mudah bagi dokter mempertahaknkannya. Senin malam Hening menghembuskan nafas terakhirnya.
Seni rupa Indonesia kehilangan dia. Nama Hening tidak bisa diabaikan dalam sejarah seni rupa pasca Gerakan Seni Rupa Baru yang muncul tahun 1975. Karyanya termasuk langka, para pengamat memasukkannya ke aliran surealisme, dengan detail yang luar biasa.
Hening adalah pelukis yang tidak produktif, karena untuk menghasilkan satu karya ia memerlukan waktu dua sampai tiga bulan. Bahkan ada karya yang baru selesai setelah 5 bulan. Lukisan Hening amat pelik dengan detail-detail yang yang muncul di luar dugaan. Manusia dengan berbagai polah yang cenderung karikatural, binatang yang aneh, bunga, buah, air, udara dan apa saja.
Dalam kanvas berukuran besar, detil-detil manusia atau binatang itu dilukis dalam skala kecil. Jadinya kanvas besar itu berisi puluhan karya yang masing-masing tampil dengan sempurna dalam ukuran mini. Lukisan Hening ramai, tetapi untuk menikmatinya diperlukan suasana hening.
Lahir di Cimahi, Jawa Barat 3 September tahun 1960, ia lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1987. Setelah lulus dia mengajar di STKW Surabaya, sambil terus melukis.
Sejumlah pameran penting pernah diikuti antara lain Pameran Pelukis Muda Pilihan Indonesia (Jakarta, 1991), Pameran Besar Pelukis Indonesia (Surabaya, 1991), Pameran Asian Watercolour (Jakarta 1992, Bali 1993, Kualalumpur 1994, Bangkok 1995), Asean Watercolour Taiwan – ROC (Taiwan, 1992), Pameran Internasional Lukisan Cat Air (Jakarta, 1993), dan Pameran Pelukis Indonesia selama setahun penuh 1994 keliling negara-negara ASEAN antara lain Brunai Darussalam, Singapura, Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Tahun 1994 karya Hening tampil dalam Pameran The Jakarta International Fine Arts dan beberapa kali mengikuti pameran Phillip Morris Indonesian Arts Award.
Tahun 2003 Gubernur Jawa Timur memberinya penghargaan karena Hening dianggap membawa nama baik Provinsi Jawa Timur.
Dalam sepuluh tahun terakhir karya-karya Hening tidak saja dipamerkan di beberapa negara Eropa, tapi juga muncul di beberapa balai lelang ternama.
Hening Purnamawati memang tak lagi berkarya, tapi karyanya ada di mana-mana.
Diperoleh informasi dari Rilantono, jenazah Hening Purnamawati disemayamkan di rumah duka Adijaya Jl. Demak Surabaya ruang nomer 23. Kamis (29/6) besok pukul 10 dikebumikan di pemakaman Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. (nis)