Menimang Peluang Persebaya Ganti Pelatih Musim Depan
Liga 1 musim ini hanya menyisakan sedikit laga sebelum kompetisi memasuki jeda musim baru. Sudah bukan rahasia lagi, di saat-saat seperti ini, klub-klub kontestan Liga 1 mulai melirik pemain dan pelatih baru untuk kompetisi musim 2019.Tak terkecuali Persebaya
Klub berjulukan Bajul Ijo ini terindikasi bakal mendatangkan pelatih baru. Pasalnya, hingga saat ini pelatih Djajang Nurdjaman masih belum mendapat kepastian soal nasibnya musim depan. Dalam hal ini, belum ada tanda-tanda manajemen bakal melakukan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak.
Perlu diketahui, kontrak Djanur di Persebaya akan berakhir pada akhir Desember nanti. Namun Djanur mengakui belum mengetahui rencana tim ini musim depan. "Saya belum ada pembicaraan dengan manajemen. Entah nanti diperpanjang atau tidak, yang pasti kontrak saya hingga akhir musim ini saja," kata Djanur.
Soal kelayakan Djanur dipertahankan atau tidak, memang sepenuhnya menjadi kewenangan manajemen. Namun Djanur terbukti mampu mengangkat performa Persebaya sejak ia masuk menggantikan Angel Alfredo Vera. Sejauh ini, Rendi Irwan dibawa nangkring di urutan ke-7 klasemen sementara.
Seiring dengan kabar itu, saat ini banyak spekulasi mengenai pelatih baru Persebaya untuk musim 2019. Bahkan beberapa nama sejumlah juru taktik ternama mulai bermunculan.
Dari beberapa nama yang menyembul ke permukaan, ada nama Aji Santoso, Jacksen F Thiago dan Bejo Sugiantoro. Sebetulnya, ketiganya bukan nama baru bagi masyarakat Surabaya dan fans Persebaya. Selain nama-nama itu pernah diisukan akan berlabuh di Persebaya, mereka merupakan legenda Persebaya.
Semasa jadi pemain, ketiga pelatih ini tercatat pernah bersama-sama membawa tim berjulukan Bajul Ijo itu menjuarai kompetisi Liga Indonesia pada musim 1996-1997.
Untuk dua nama terakhir, Jacksen dan Bejo, pernah dua kali mengantarkan Persebaya meraih mahkota kompetisi kasta tertinggi. Selain juara Liga Indonesia 1996/1997, Jacksen dan dan Bejo bahu membahu membawa Persebaya juara Divisi Utama (kompetisi level tertinggi kala itu) pada musim 2004.
1. Aji Santoso
Aji Santoso konon masuk dalam radar Persebaya untuk musim depan. Hal ini sangat wajar mengingat pelatih asal Kepanjen, Malang, ini memiliki sejarah panjang di Persebaya.
Eks pelatih Timnas U-23 SEA Games 2015 ini memang bukan orang baru bagi publik Surabaya dan fans Persebaya. Sebab, saat masih menjadi pemain Persebaya, Aji adalah kapten Persebaya yang berjasa besar terhadap sukses Persebaya meraih gelar juara Liga Indonesia musim 1996/1997.
Saat banting setir menjadi pelatih, Aji juga pernah membawa Persebaya menjadi juara paro musim di Liga Premier Indonesia pada 2011 lalu. Sayang, saat itu Aji tidak bisa melanjutkan kiprah suksesnya bersama tim berjulukan Bajul Ijo lantaran kompetisi tersebut dibubarkan oleh PSSI di tengah jalan karena PSSI hanya mengakui satu kompetisi, yakni ISL.
Sebagai catatan, Aji merupakan salah satu lulusan terbaik angkatan pertama kursus kepelatihan lisensi A AFC. Aji juga pernah menimba ilmu kepelatihan di Barcelona.
Konon, pada pramusim lalu Aji sudah pernah dihubungi petinggi Persebaya. Kabarnya ia juga sempat bertemu dengan Presiden Persebaya, Azrul Ananda. Sayang, Aji tidak bisa menerima pinangan Persebaya karena sudah terikat kontrak dengan Persela Lamongan.
Jika menilik ke belakang, bisa jadi karena alasan itulah manajemen belum memberikan kepastian terkait nasib Djanur di kompetisi musim depan. Apalagi Aji juga salah satu legenda Persebaya yang dicintai oleh Bonek Mania.
2. Jacksen F Thiago
Sama halnya dengan Aji, Jackson F Thiago juga tidak asing bagi pecinta Persebaya. Maklum, bersama Aji, pelatih asal Brasil yang saat itu masih menjadi pemain Persebaya itu berjasa atas raihan gelar juara Liga Indonesia musim 1996/1997.
Pria yang biasa dipanggil Bigman ini mempunyai sejarah mengilap Persebaya dan kejayaannya. Sebab ia pernah membela Persebaya pada tahun 1996-1998. Setelah itu ia menyebrang ke Geylang United FC, dan kembali lagi ke Persebaya di tahun 1999-2000.
Saat menjadi pemain di Persebaya Papi Negro ini berhasil meraih prestasi yakni mengantarkan Bajul Ijo menjadi juara sekaligus menjadi pemain terbaik dan top skor Liga III musim 1996/1997.
Setelah sukses menjadi pemain, Jacksen pun kembali ke Persebaya dengan status pelatih. Kala itu tim asal Kota Pahlawan mampu dibawanya promosi pada 2003 dan meraih mahkota juara Divisi Utama 2004.
Gelar tersebut menjadikan dirinya sebagai legenda Persebaya paling sukses. Maka tak heran pula jika nama Jacksen kembali dihubung-hubungkan dengan Persebaya menjelang kompetisi musim ini berakhir.
Sayang, kemungkinan Jacksen tak dilepas oleh timnya saat ini, Barito Putera, karena manajemen dan pendukung tim berjulukan Laskar Antasari ini sudah terlanjur jatuh cinta pada Jacksen.
3. Bejo Sugiantoro
Ayah dari Rachmat Irianto ini juga memiliki kans besar menjadi pelatih Persebaya. Seperti diketahui, saat pergantian pelatih setelah Angel Alfredo Vera mundur karena desakan Bonek Mania, nama Bejo langsung mencuat.
Sugiantoro pun sempat menjadi pelatih interim Persebaya dalam dua pertandingan. Sayang, ia harus terbentur aturan pelatih tim Liga 1 harus berlisensi A, sementara lisensi kepelatihannya baru B AFC.
Sama dengan dua nama pelatih sebelumnya, Bejo sendiri memiliki kedekatan historis dengan Persebaya. Saat masih menjadi pemain Persebaya, kiprahnya nyaris tidak tergantikan. Karena ia selalu tamapil prima saat bermain menjadi libero atau stoper. Dua gelar juara ia persembahkan untuk Persebaya, musim 1996/1997 dan 2004.
Kabarnya, demi mendapatkan kesempatan memoles Persebaya, dalam waktu dekat Sugiantoro akan mengambil kursus kepelatihan lisensi A AFC di luar negeri. Sayang, waktunya belum diketahui kapan Sugiantoro akan meng-upgrade ilmu kepelatihan serta sertifikatnya. (hrs)