Mesin Pelorod Malam Buatan Mahasiswa ITS, Angkat UKM Eks Lokalisasi Dolly
Tim mahasiswa Teknik Mesin Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptakan karya inovatif berupa mesin pelorod batik yang diberi nama Pakis (Pelorod Batik Semi Otomatis).
Alat yang dipakai untuk mempercepat produksi batik tulis ini diciptakan atas kerjasama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim
Tim mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKM-T) beranggotan 4 mahasiswa, antara lain Sandi Putra Rachmadi, Laras Bidari, Duviky Erison, dan Hilda Dwi Anggraini.
Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Teknik Mesin Industri ITS, Sandi Putra Rachmadi mengatakan bahwa mesin ini diciptakan untuk mempercepat produktivitas batik tulis Usaha Kecil Menengah. "Kebetulan UKM-nya disarankan di eks lokalisasi Dolly," kata Sandi.
Lanjut Sandi, UKM yang menjadi percontohan adalah UKM Jarak Arum. UKM ini dinilai tingkat produktivitasnya masih sangat rendah.
"UKM itu dalam sebulan hanya menghasilkan 20 lembar kain. Jadi total penghasilannya cuma Rp5 juta. Ini sedikit sekali," katanya.
Sandi menilai kalau dihitung hitungan tahun sebuah unit usaha kecil menengah dengan total produksi sejumlah tersebut sangat rencah.
"Dari hasil evaluasi ternyata proses pelunturan malam pada kain atau yang biasa disebut pelorodan masih menggunakan cara manual atau tradisional. Padahal proses ini menentukan tingkat produktivitas kain batik," katanya.
Ditambahkan Sandi, cara itu tidak efisien karena proses pelorodan membutuhkan waktu tujuh menit setiap kainnya. "Di samping itu, sisi keselamatan pekerja dari bahaya percikan air panas saat proses pelorodan malam juga perlu diperhatikan," ujarnya.
Oleh karena itu, Sandi bersama tim berinisiatif membuat alat yang bisa mempersingkat proses tersebut. Dan terciptalah alat yang diberi nama Pakis. Alat ini bisa mempermudah proses pelorodan malam yang efektif dan efisien.
Alat ini dapat memproses maksimal empat kain batik sekaligus dalam sekali kerja, karena mesin ini dilengkapi dengan water heater. Komponen utama mesin pelorod malam kain batik ini adalah motor listrik, gearbox, belt dan pulley, palang penumpu, dan bak penampung air panas.
"Ini akan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional," jelasnya.
Selain itu, mesin ini juga dilengkapi tombol waktu yang bisa mematikan mesin secara otomatis. "Ini juga dapat meningkatkan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) bagi para pekerja saat proses produksi, dan kami berharap ini dapat meningkatkan hasil produksi UKM tersebut, ujarnya. (amm/wit)