Pelindo Turunkan Tarif Handling Petikemas Tanjung Perak
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menetapkan tarif khusus untuk handling (penanganan) transhipment petikemas domestik antarterminal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yakni turun 35 persen dari tarif normal (paket handling peti kemas domestik).
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Surabaya, Senin, mengatakan pemangkasan tarif itu sebagai komitmen perusahaan untuk menekan biaya logistik nasional dan pemenuhan tugas sebagai agen pembangunan.
"Secara umum besaran tarif khusus ini juga tergantung dengan varian barangnya. Intinya, perusahaan pelayaran mendapat diskon handling peti kemas transhipment sebesar 35 persen," katanya.
Doso yang ditemui usai acara kerja sama Pelindo III dengan Perusahaan Pelayaran mengatakan penetapan ini baru diberlakukan di lingkungan Pelindo III atau bisa disebut sebagai yang pertama di pelabuhan yang ada di Indonesia.
"Peti kemas transhipment di Pelabuhan Tanjung Perak berasal dari wilayah Sumatera, Jakarta, dan sekitarnya. Ada juga dari Kalimantan yang selanjutnya akan diangkut ke berbagai wilayah timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan sebaliknya," katanya.
Dengan penurunan atau pemberlakuan tarif khusus ini, diharapkan bisa meningkatkan sebesar 30 persen arus peti kemas transhipment domestik, dan mengukuhkan Tanjung Perak sebagai penghubung wilayah Indonesia bagian barat dan timur, dengan didukung sekitar 72 rute pelayaran peti kemas domestik.
Sementara itu, berdasarkan data Pelindo III selama tiga tahun terakhir, arus peti kemas transhipment di Pelabuhan Tanjung Perak menunjukkan tren positif.
Pada tahun 2016 arus peti kemas transhipment tercatat 33.374 boks, tahun 2017 tumbuh menjadi 35.131 boks dan di tahun 2018 mencapai 36.980 boks.
Beberapa perusahaan pelayaran domestik yang melayani rute transhipment di antaranya Meratus, Tanto, Salam Pacific Indonesia Lines, Tempuran Emas, Mentari Sejati Perkasa, dan Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan, saat ini Pelindo III sedang memperkuat konektivitas antara pelabuhan di Indonesia melalui sistem window connectivity atau sistem yang mengintegrasikan sistem informasi antarpelabuhan yang dapat meningkatkan efektivitas pelayanan bagi para pengguna jasa.
"Sistem ini dapat memberikan kepastian sandar bagi perusahaan pelayaran, standardisasi operasional di terminal dan proses bongkar muat barang yang berdampak pada turn round voyage (TRV) kapal," katanya.
Ia berharap dengan sistem ini dapat dikembangkan juga di wilayah Pelindo I dan IPC/Pelindo II sehingga seluruh pelabuhan di Indonesia akan terhubung dengan sistem. (ant)