Lindungi Situs Purbakala di Malang, BPJT Anggarkan Rp 1,5 Miliar
Situs Sekaran di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Malang yang berada di kilometer 37 seksi V Tol Malang-Pandaan, segera memiliki bangunan pelindung. Rencananya bangunan pelindung itu akan didirikan oleh pihak Jasa Marga Tol Malang-Pandaan. Anggaran bangunan itu disiapkan sebesar Rp1,5 miliar.
Hal itu dilakukan untuk merawat situs agar struktur batu-bata peninggalan Kerajaan Singosari itu tidak rusak akibat terpapar matahari.
Direktur Teknik Jasa Marga Tol Malang-Pandaan, Jajuli, menerangkan bahwa pihak jasa marga sendiri sudah menghibahkan lahan seluas 800 meter persegi tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
"Jadi Pemkab Malang bersurat ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Kami diinstruksikan oleh BPJT untuk membuat atap dan dinding pelindung yang menelan dana sebesar Rp 1,5 miliar," tuturnya, pada Selasa 4 Februari 2020.
Pembangunan atap dan dinding pelindung di sekitar areal situs akan dimulai dalam waktu dua minggu kedepan dan ditarget selesai pada 31 Maret 2020.
"Untuk ukuran atapnya sendiri sekitar 30x15 meter persegi. Untuk titik-titik pembuatan atapnya. kami akan berkoordinasi dengan BPCB Jawa Timur," sambung Jajuli.
Sementara itu, Arkeolog BPCB Trowulan Jawa Timur, Wicaksono mengatakan keberadaan Situs Sekaran ini sangat penting bagi sejarah nasional bangsa Indonesia. "Pembuatan pelindung merupakan komitmen dari Jasa Marga untuk melindungi dan memelihara Situs Sekaran ini. Setelah itu pemanfaatannya bisa dilanjutkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang," jelasnya.
Seperti diberitakan oleh Ngopibareng sebelumnya, PT Jasamarga Pandaan-Malang (JPM) menghentikan sementara pengerjaan proyek tol Pandaan-Malang khususnya di titik KM 37+700, karena adanya temuan situs purbakala di area itu.
Kepala Balai Penyelamatan Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Andi Muhammad Said saat dikonfirmasi mengatakan situs Sekaran tersebut berbentuk gapura padhuraksa. "Padhuraksa ini merupakan bangunan gapura dengan penutup atap yang berfungsi sebagai gerbang daerah tersebut" katanya.
Andi menambahkan, bangunan suci itu menghadap ke salah satu gunung suci di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru.