Pelecehan Seksual, Unesa Targetkan Rekomendasi Keluar Pekan Depan
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menargetkan beber hasil investigasi dugaan pelecehan yang dilakukan dosen kepada mahasiswinya pada awal pekan depan.
Kepala Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum mengatakan, Satgas Penanganan Pelecehan dan Kekerasan Seksual (PPKS) sampai hari ini masih mendalami kasus.
Dalam tim tersebut, kata Vinda, pihak kampus Unesa melibatkan, ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti psikolog, sosiolog, ahli hukum hingga dokter. Hal itu dilakukan agar proses investigasi berjalan dengan baik.
"Kami masih (menjalankan) investigasi,” kata Vinda, ketika dikonfirmasi, Sabtu, 15 Januari 2022.
Vinda mengungkapkan, tim Satgas PPKS diberi waktu seminggu oleh pihak rektorat untuk menyelesaikan kasus. Dia pun menarget hasil investigasi tersebut bakal dikeluarkan pekan depan.
“Kan kemarin dikasih waktu tujuh hari dari pimpinan (untuk menyelesaikan proses invetigasi). Targetnya minggu depan, awal pekan," jelasnya.
Apabila sudah keluar, hasil dari investigasi tersebut bakal langsung diberikan kepada pihak rektorat kampus. Yang kemudian, baru dibeberkan ke publik.
"Rekomendasinya nanti akan diserahkan ke pimpinan," ucapnya.
Lebih lanjut, pihak kampus Unesa bakal mendukung kalau ada korban yang melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Sebab, hal itu sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kemarin sudah menyampaikan juga bahwa itu merupakan delik aduan, kalau memang mau dibawa ke ranah hukum kami akan mendukung," ujar dia.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya berusaha berkoordinasi dengan pihak Unesa terkait kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh dosen. Namun hingga kini belum mendapat respon dari kampus.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana. Ia mengatakan pihaknya telah menerjunkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak untuk membantu menyelesaikan kampus.
“Team unit PPA sudah koordinasi ke Unesa,” kata Mirzal, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 14 Januari 2022.
Akan tetapi, kata Mirzal, pihaknya hingga kini belum mendapatkan informasi apa pun dari pihak Unesa. Oleh kerena itu, dirinya masih menunggu pihak kampus sebelum melakuan penyelidikan.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak rektorat Unesa namun belom ada laporan ke kami,” jelasnya.