Pelecehan Seksual di Bus Malang, WCC Tagih Ruang Aman Publik
Kasus pelecehan seksual di dalam bus antar kota mengundang perhatian publik setelah viral di media sosial Twitter. Terkait kasus tersebut lembaga pemerhati perempuan di Malang, Woman Crisis Center (WCC) Dian Mutiara menyarankan agar penyintas pelecehan seksual yang menjadi korban agar segera melakukan pelaporan dan berani untuk speak-up.
"Jadi kalau ada laporan ke kami akan segera kami tindaklanjuti. Lalu nanti kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan penyintas apakah hanya sampai pemulihan psikologis atau melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum," ujar Konsultan WCC Dian Mutiara, Ina Irawati pada Rabu 27 Oktober 2021.
Dalam kasus ini kata Ina, pihak WCC Dian Mutiara juga tidak bisa melakukan banyak hal karena tidak ada laporan yang masuk dari korban serta kasus juga sudah berakhir damai setelah dilakukan mediasi antara pihak bus dan korban.
"Mediasi itu kan sudah ada kesepakatan antara dua belah pihak. Jadi masing-masing sudah melihat poin-poin kesepakatan apa yang sudah disepakati dalam mediasi tersebut," katanya.
Dalam hal ini perusahaan otobus (PO) kata Ina sebagai institusi yang menyediakan layanan jasa transportasi umum juga harus memiliki komitmen untuk memberikan tempat yang aman bagi para penumpangnya terutama perempuan. "Ruang-ruang publik, seperti transportasi umum itu seharusnya menjadi ruang yang aman baik bagi laki-laki pun perempuan," ujarnya.
Lebih dari itu kata Ina, tindakan-tindakan preventif juga perlu dilakukan dengan terus menggalakkan edukasi gender. Hal ini ujarnya terus dilakukan WCC Dian Mutiara dengan bekerjasama dengan kelurahan setempat hingga membuat booklet pencegahan kekerasan seksual.
"Edukasi gender sejak dini diperlukan selain ada hukuman pidana. Di samping itu yang terpenting kita harus menyadarkan bahwa kekerasan seksual ini adalah sesuatu yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM),"
Diberitakan sebelumnya, kasus pelecehan di dalam bus antar kota viral setelah thread yang dicuit oleh akun @wint3rdusk di media sosial Twitter. Dalam thread tersebut pemilik akun menceritakan kejadian pelecehan seksual yang dialami oleh temannya oleh seorang kru bus berinisial RK.
Kejadian tersebut berlangsung pada 21 Oktober 2021, sekitar pukul 21.00 WIB dengan menumpang bus dengan rute perjalanan Jakarta-Malang. Saat perjalanan tersebut korban tertidur di dalam bus selama 30 menit, pasca meminum obat anti mabuk darat. Saat tertidur pulas tersebut pelaku lalu melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Cuitan tersebut lalu viral di media sosial. Diketahui bahwa bus tempat lokasi kejadian adalah milik Perusahaan Otobus (PO) Trans27Malang yang melayani perjalanan rute Jakarta-Malang.
Advertisement