Pelawak Qomar Kanker Usus, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Komedian Nurul Qomar yang diketahui sedang dirawat karena mengidap kanker usus stadium 4C. Mantan Anggota DPR RI ini ternyata bukan selebriti pertama yang pernah dikabarkan menderita kanker usus. Dari Henky Solaiman, Zainal Abidin Domba hingga Titi Qadarsih pernah berjuang untuk sembuh dari kanker usus.
Usus besar adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan. Salah satu penyakit yang dapat mengintai adalah kanker usus besar. Kanker usus besar kadang-kadang disebut kanker kolorektal, yang merupakan istilah yang menggabungkan kanker usus besar dan kanker dubur, yang dimulai di rektum.
Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun. Biasanya dimulai sebagai gumpalan kecil sel non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu beberapa polip ini bisa berkembang menjadi kanker usus.
Polip mungkin kecil dan untuk alasan ini, dokter merekomendasikan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.
Jika kanker usus besar berkembang, banyak perawatan tersedia untuk membantu mengendalikannya, termasuk pembedahan, terapi radiasi dan perawatan obat-obatan, seperti kemoterapi, terapi bertarget, dan imunoterapi.
Penyebab Kanker Usus
Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel yang sehat di usus besar, mengalami perubahan susunan DNA karena terjadinya mutasi. DNA adalah sumber informasi dari suatu sel yang berisikan apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah sel.
Sedangkan pada kanker, DNA tersebut berisi instruksi untuk terus melakukan pembelahan, sehingga terbentuk massa abnormal. Mutasi yang dapat menyebabkan kerusakan DNA biasanya disebabkan oleh zat-zat dari luar tubuh yang dapat memicu kerusakan DNA dan kanker (zat karsinogenik).
Meski penyebabnya tidak diketahui secara pasti, terdapat beberapa pemicu penyakit kanker usus besar, antara lain:
1. Pola makan kurang serat
2. Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan lemak
3. Merokok
4. Mengonsumsi minuman beralkohol
5. Jarang berolahraga
6. Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar.
7. Menderita polip usus.
8. Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
9. Menderita diabetes.
10. Menderita penyakit radang usus.
11. Pernah menjalani radioterapi di bagian perut.
12. Menderita kelainan genetik yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP) atau sindrom Lynch.
13. Berusia di atas 50 tahun.
Gejala Kanker Usus
Pada stadium awal terkadang gejala kanker usus tidak terasa, atau bahkan tidak muncul sama sekali. Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul pada kanker usus besar stadium awal.
1. Diare atau sembelit
2. Perut kembung
3. Kram atau sakit perut
4. Perubahan bentuk dan warna tinja
5. BAB (Buang Air Besar) berdarah
- Jika sudah memasuki stadium lanjut, penderita kanker usus besar dapat mengalami gejala berupa:
1. Kelelahan
2. Sering merasa BAB tidak tuntas
3. Perubahan pada bentuk tinja yang terjadi lebih dari sebulan
4. Penurunan berat badan drastis
5. Sakit kuning (ikterus)
6. Pandangan kabur
7. Pembengkakan pada lengan dan tungkai
8. Sakit kepala
9. Patah tulang
10. Sesak napas
Faktor Risiko Kanker Usus
1. Usia lanjut, kanker usus dapat terdiagnosis pada segala usia, namun sebagian besar kanker usus terjadi pada usia lebih dari 50 tahun.
2. Riwayat kanker usus atau polip usus besar, riwayat kanker usus sebelumnya atau pernah mengidap polip pada ususĀ dapat meningkatkan kejadian kanker usus.
3. Kondisi peradangan kronik pada usus, peradangan kronis pada usus besar seperti penyakit kolitis ulseratif atau penyakit Crohn meningkatkan risiko kanker usus.
4. Faktor keturunan, riwayat kanker usus pada keluarga meningkatkan risiko pada keturunannya.
5. Diet tinggi lemak, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kanker usus besar pada orang dengan diet tinggi lemak pada daging merah dan daging olahan.
6. Diabetes, orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker usus.
7. Obesitas, orang dengan obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi pada kanker ususĀ dibandingkan pada orang dengan berat badan normal.
8. Rokok, rokok dapat meningkatkan risiko kanker usus.
9. Alkohol, tingginya konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker usus.
Stadium Kanker Usus
Berdasarkan tingkat keparahannya, kanker usus terbagi menjadi beberapa stadium, yaitu:
Stadium 0: tahap sangat awal, di mana kanker masih berada di dalam mukosa atau lapisan dalam usus
Stadium 1: kanker telah menembus lapisan usus atau mukosa, tapi belum menyebar ke dinding organ
Stadium 2: kanker telah menyebar ke dinding usus besar atau rektum tapi belum memengaruhi jaringan di dekatnya
Stadium 3: kanker telah pindah ke kelenjar getah bening. Biasanya sudah berpindah ke satu hingga tiga kelenjar getah bening
Stadium 4: Kanker sudah menyebar ke organ lain yang lebih jauh seperti liver atau paru-paru
Pengobatan Kanker Usus
Untuk melakukan terapi kanker usus sangat beragam, bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialami pengidapnya. Secara umum terapi yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pembedahan minimal, dilakukan pada kanker stadium awal dengan massa yang sangat kecil. Dengan melakukan kolonoskopi massa tersebut dapat diambil melalui sebuah sayatan minimal.
2. Kolektomi, pada masa kanker yang lebih besar, sebagian area usus besar dapat dipotong kemudian pada sisi yang normal direkatkan kembali.
3. Kemoterapi, dilakukan dengan memasukan sejumlah obat-obatan yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker.
4. Radioterapi, dilakukan dengan memaparkan radiasi sinar X untuk menghancurkan sel kanker.
5. Imunoterapi, dilakukan dengan memasukkan sel imun rekombinan yang telah dibuat sebelumnya, untuk membantu sel imun tubuh melawan sel kanker.
6. Terapi suportif, dilakukan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh kanker usus besar. Terapi suportif dapat pula digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup pengidap kanker usus besar.
Cara Mencegah Kanker Usus
Perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker usus, diantaranya:
1. Mengkonsumsi buah-buahan, sayur, dan serat tinggi, Vitamin, mineral dan antioksidan karena kandungan dalam makanan tersebut dapat berperan dalam menurunkan risiko kanker.
2. Mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.
3. Berhenti merokok.
4. Melakukan olahraga secara rutin setiap hari, minimal sebanyak 30 menit setiap hari. Jika belum terbiasa melakukan olahraga sebelumnya, maka dapat melakukannya secara perlahan hingga tercapai 30 menit setiap hari.
5. Menjaga berat badan ideal, karena berat badan yang ideal dapat menurunkan risiko dari berbagai penyakit termasuk kanker usus besar.
Advertisement