Pelatihan Internet Sehat, Gus Ipul Ingatkan Pentingnya Klarifikasi Berita Hoax
Maraknya berita bohong atau hoax di media sosial belakangan membuat Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mengingatkan kembali pentingnya klarifikasi dan mengecek kebenaran berita sebelum menyebarluaskannya. Hal ini penting dilakukan agar berita bohong atau hoax tidak menimbulkan keresahan di masyarakat yang berujung pada perpecahan.
Pesan ini disampaikan Gus Ipul saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Internet Sehat dan Jurnalis Medsos untuk siswa SMA/SMK di Auditorium Telkom Ketintang, Kamis (30/3).
Menurut Gus Ipul, generasi muda dalam hal ini siswa SMA sangat penting diberikan pengetahuan terkait bahaya hoax ini karena generasi muda merupakan pengguna internet dan media sosial yang besar.
"Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa kita harus selektif pada informasi yang kita terima terutama dari dunia maya atau media sosial. Informasi itu ada yang benar maupun hoax. Untuk itu kita harus membiasakan diri mengecek sebelum men-share suatu informasi," katanya.
Gus Ipul mengatakan, penggunaan internet terus meningkat dewasa ini. Ia mengutip data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa pengguna internet di Pulau Jawa sebesar 84 persen. Pengguna internet di Indonesia adalah peringkat 5 dunia dengan jumlah pengguna 132,7 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18,4 persen atau 24,4 juta orang pengguna internet adalah usia remaja yakni 10-24 tahun.
Selain itu, Indonesia merupakan negara pengguna Facebook terbanyak di dunia setelah India, Amerika, dan Brazil. Sedangkan pengguna twitter di Indonesia merupakan ketiga setelah Amerika Serikat dan India.
Lebih lanjut, menurutnya internet tak hanya digunakan orang dewasa tapi juga telah merembet pada kalangan anak-anak. Hal ini harus diantisipasi agar tidak menimbulkan dampak negatif penggunaannya, seperti bahaya pornografi di internet. Untuk itu, diperlukan kontrol dan pengawasan diri untuk menghindari dampak negatif ini.
"Perlunya kontrol diri pada anak ini untuk menghindari tontonan yang belum sesuai umurnya di internet. Orangtua dan guru di sekolah juga punya peran dalam mengawasi hal ini. Pendidikan punya peran penting disini," kata dia.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk menggunakan internet secara bijak. "Pemanfaatan internet adalah sebuah pilihan. Orang harus menggunakannya secara bijak, salah satunya dengan mencari informasi positif untuk meraih kesuksesan," katanya.
Sementara itu acara pelatihan internet sehat ini diikuti oleh ratusan pelajar SMA/SMK yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Ini merupakan ketiga kalinya pelatihan ini diselenggarakan dan bekerja sama dengan PT Telkom. Selain pelatihan internet sehat, peserta juga diajarkan tentang jurnalisme dan fotografi. (wah)