Pelatihan BUMDes untuk Revitalisasi Kesejahteraan Warga
Mahfud, seorang anggota dewan yang merupakan mantan Kepala Desa Tingal, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, terpanggil untuk mengembangkan BUMDes yang belum memenuhi harapan.
Merujuk pada Undang-undang Desa No. 6 Tahun 2014, peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa dilakukan dengan mendirikan BUMDes. “Selama ini sudah banyak contoh BUMDes yang telah sukses meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui program pemberdayaan masyarakat,” terang Mahfud.
Melalui Program Jalin Aspirasi Masyarakat yang dimiliki DPRD Blitar Komisi I, dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Blitar dan Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK) Universitas Merdeka Malang, ada sebanyak 8 BUMDes dari 34 peserta/pengurus BUMDes se-Kabupaten Blitar, terutama dari Desa Tingal, Kecamatan Garum dan sekitarnya.
Peserta ini terpilih berkat Mahfud sebagai mantan kepada desa. Peserta sendiri mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Penguatan Kelembagaan Pengurus BUMDes di Hotel Suelawah, Kota Batu, pada tanggal 4-7 November 2020.
Salah satu peserta pelatihan, Ana Piara selaku pengurus BUMDes dari Desa Slorok mengatakan, banyak hal yang bisa diperoleh dari pelatihan tersebut. “Bagaimana pengurus BUMDes memahami tata aturan di tingkat desa, membentuk BUMDes, mengenali potensi dan permasalahan di desa untuk dikelola menjadi Unit Usaha BUMDes. Selain itu juga mengukur seberapa jauh keberhasilan BUMDes dalam pengelolaannya,” terang dia.
Tingkat keberhasilan BUMDes ini, lanjut Ana Piara, bisa ia ketahui setelah mendapatkan materi dari beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya yakni LPK Universitas Merdeka Malang, Dr Catur Wahyudi dan Arif Suhardiman SE MAP.
“BUMDes bisa dikatakan berhasil bisa diukur pertama dari seberapa jauh BUMDes memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes). Kedua, seberapa banyak dan seberapa jauh keberadaan BUMDes bermanfaat dalam memberdayakan masyarakat desa untuk peningkatan ksejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, tolok ukur yang menjadi perhatian penilaian dalam evaluasi atau penilaian dari lomba BUMDes masih diukur banyaknya BUMDes menyetor PADes kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dalam kurun waktu satu tahun.
Selanjutnya, para peserta diajak studi lapang di BUMDes Pujon Kidul. Tujuannya agar mereka termotivasi dengan kisah sukses kepala desa setempat dan Direktur BUMDes Pujon Kidul, Ibadur Rahman.
Kontribusi PADes lumayan tinggi dengan wisata sawah. Para peserta pelatihan bisa segera mengasah kreativitas dalam mengelola BUMDes secara profesional, akuntable, dan transparan. Untuk menuju kesejahteraan masyarakat desa setelah ke-8 BUMDes peserta pelatihan tersebut melakukan revitalisasi.
Keberanian pengurus bumdes untuk memulai usaha merupakan suatu langkah strategi untuk BUMDes mendapatkan keuntungan. Meski ada sebagian dari peserta yang baru revitalisasi satu bulan ternyata juga sudah ada yang mendapatkan keuntungan.
Semangat para peserta pelatihan ini memberi harapan besar terhadap isu yang berkembang beberapa bulan lalu, di mana banyak BUMDes yang mangkrak. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah rilis di media nasional Tempo menyebut, ada 2.188 BUMDes yang belum berkontribusi terhadap pendapatan asli desa.
Walaupun begitu para peserta/pengurus BUMDes yang mengikuti pelatihan berharap peran serta dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan BUMDes, selain kompetensi kebijakan anggaran para kepala desa.