Pelatih Vietnam U-16 Tuding Wasit Biang Kekalahan dari Indonesia
Pelatih Timnas U-16 Vietnam, Nguyen Quoc Tuan menyebut kepemimpinan wasit Warintorn Sassadee dari Thailand yang buruk sebagai penyebab kekalahan 1-2 anak didiknya dari Indonesia pada laga terakhir penyisihan Grup A, Sabtu, 6 Agustus 2022 malam di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Quoc Tuan memang tampak kesal saat timnya gagal mempertahankan keunggulan di babak kedua. Bahkan ia sempat melontarkan protes keras terhadap wasit yang membuahkan kartu kuning untuk dirinya. Maklum, dengan kekalahan ini Vietnam gagal lolos langsung ke semifinal.
Namun bukan hanya wasit, ia juga mengakui para pemainnya sempat kehilangan fokus, sehingga gagal mengantisipasi serangan Indonesia.
"Pada babak kedua pemain kami tidak fokus. Itulah kenapa kami kebobolan dua gol. Dan wasit, dia membuat beberapa keputusan yang buruk," kata Nguyen Quoc Tuan usai laga.
Salah satu keputusan Warintorn yang disorot adalah gol Vietnam yang dianulir pada menit ke-87 karena Warintorn menganulirnya lantaran menganggap ada pelanggaran yang dilakukan sang pemain sebelum gol itu terjadi.
"Kebijakan wasit yang seperti itu menambah tekanan bagi pemain kami," kata Quoc Tuan.
Namun pernyataan Quoc Tuan tak sepenuhnya benar. Pasalnya, saat mereka unggul lebih dulu lewat penalti Nguyen Cong Phuong pada menit ke-42, mereka juga diuntungkan lantaran tak ada sentuhan kaki pemain belakang Indonesia dengan pemain Vietnam yang terjatuh.
Vietnam gagal mempertahankan keunggulan lantaran Indonesia bangkit dan balik unggul lewat dua gol cepat dalam rentang waktu tiga menit yang dicetak Arkhan Kaka pada menit 52 dan Muhammad Nabil Asyura di menit 55.
Tekanan Suporter
Menurut Quoc Tuan, salah satu penyebab para pemain Vietnam kehilangan konsentrasi, adalah tekanan 10 ribu suporter Merah Putih di Stadion Maguwoharjo.
Baginya, riuh suporter Indonesia membuat anak buahnya yang masih remaja canggung. Di saat yang sama, Indonesia melakukan tekanan lebh kuat dibanding babak pertama.
Akibat kekalahan tersebut, Vietnam masih harus menunggu kabar dari Grup C untuk memastikan apakah mereka bisa mengikuti jejak Indonesia melalui jalur peringkat kedua terbaik fase grup atau tidak.
Di Grup C, masih ada Malaysia (empat poin), Myanmar (empat poin) dan Kamboja (tiga poin) yang berpeluang ke semifinal.
Pertandingan terakhir Grup C Senin pekan depan akan mempertemukan Myanmar dengan Kamboja, dan Malaysia melawan Australia. Jika Myanmar dan Malaysia sama-sama menang, maka Vietnam tersingkir.
Sebaliknya, kalau hanya salah satu dari tiga negara itu menundukkan lawannya, maka peluang Vietnam ke empat besar masih terbuka.
Peringkat kedua terbaik fase grup dipastikan tidak berasal dari Grup B karena dalam grup ini maksimal poin yang dikumpulkan runner up-nya adalah lima poin.