Pelatih Persebaya Tolak Wacana Liga Tanpa Degradasi
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menolak wacana penghapusan sistem degradasi dari kompetisi Liga 1 2021. Aturan baru ini akan digodok dalam Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2021.
Aji Santoso menilai tanpa degradasi dari komeptisi akan mengurangi aura persaingan antar tim, dan bisa membuat persaingan menjadi tidak ketat. Sebab, sangat rawan terjadi permainan non teknis yang bisa terjadi.
"Yang kami khawatirkan nanti akan ada kepentingan-kepentingan di dalam pertandingan itu, yang akan berakibat sepak bola di mata masyarakat kita menjadi tidak bagus. Kita tidak su'udzon kita hanya mengantisipasi kalau seumpama ada pertandingan yang diatur membuat sepak bola kita menjadi tidak sehat," ujar Aji Santoso kepada Ngopibareng.id, Minggu 9 Mei 2021.
Justru, aku Aji Santoso, dirinya lebih sepakat kalau misal nanti ada penambahan peserta dari 18 menjadi 20 karena membuat persaingan jauh lebih menarik. Asalkan, sistem pertandingan harus jelas dan sesuai apa yang ada sekarang.
"Kalau saya juga setuju, kalau untuk Tahun 2022 akan kompetisi dengan 20 tim tidak ada masalah. Tetapi untuk kali ini harus dipikirkan apa dampaknya kalau kompetisi tidak ada degradasi, kalau mau 20 tim yang turun Liga 1 ada dua yang naik empat dari Liga 2 gak ada masalah sih menurut saya," ujar mantan Pelatih Persela Lamongan itu.
Karena itu, pelatih 51 tahun ini berharap agar hasil kongres betul-betul bijak sehingga dapat meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
Seperti dikabarkan sebelumnya, wacana liga tanpa degradasi ini muncul dari Komite Eksekutif PSSI. Keputusan itu diambil setelah menerima masukan dari klub peserta Liga 1 2021/2022. Pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi dasar utama penerapan kompetisi tanpa degradasi.
Penerapan sistem tanpa degradasi membuat Liga 1 musim depan akan diikuti 20 klub. Sebanyak 18 klub yang ada akan ditambah dengan 2 klub peraih status juara dan runner up Liga 2 2021/2022.