Pelapor Pengasuh Ponpes Diduga Cabul di Jember dapat Ancaman
Pelapor pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Syariah Al-Djaliel 2, berinisial HA mendapat dukungan publik. Tetapi, mereka juga kerap mendapat ancaman. Ada intervensi dari oknum yang mengaku sebagai polisi yang meminta pelapor serta pendampingnya mencabut laporan.
Pendamping hukum HA, Yamini mengatakan, kasus dugaan pencabulan yang melibatkan suami terlapor, Muhammad Fahim Mawardi disebut akan memicu gelombang demo besar.
“Ada yang mengaku dari polisi. Katanya akan ada aksi unjuk rasa. Pelapor diminta cabut laporan. Namun pelapor tidak akan pernah mencabut laporannya,” kata Yamini, Kamis, 12 Januari 2023.
Kondisi psikologi pelapor saat ini justru semakin menguat. Sehingga isu yang berkembang pelapor akan mencabut laporannya dipastikan tidak benar. Meskipun secara fisik pelapor memang merasa kelelahan.
Pelapor saat ini tidak lagi berada di rumahnya. Ia ditempatkan di rumah aman agar terbebas dari ancaman. Meski demikian, barang-barang pribadi milik korban masih berada di Pondok Pesantren Syariah Al-Djaliel 2. Sebab, pelapor kabur tanpa alas kaki usai menemukan alat bukti perbuatan yang dilakukan suaminya.
Pelapor kabur membawa dua anaknya. Pelapor lari bukan karena dikejar, tetapi karena khawatir diketahui memiliki alat bukti.
“Setelah mendapatkan barang bukti itu, secara spontan langsung kabur dari pondok. Pelapor sebelumnya beberapa kali mendengar suara-suara berkaitan dengan hal yang dilakukan suaminya,” pungkas Yamini.