Pelapor Anak Diperkosa hingga Hamil di Surabaya Dipanggil Polisi
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyebut jika penyidik saat ini telah meminta keterangan dari pelapor. Yaitu terkait kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang siswi SMP hingga hamil di Kota Surabaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Wardi Waluyo. Dia mengatakan, laporan dari pihak korban baru saja diterima pada Kamis, 27 April 2023, ini.
"LP baru diterima sekarang dan hari ini juga masih interogasi pelapor dalam tahap penyelidikan dan kumpulkan alat bukti," kata Wardi, ketika dikonfirmasi.
Selain itu, kata Wardi, korban yang masih berusia 15 tahun, saat ini masih menjalani perawatan. Oleh karena itu, siswi itu belum bisa dimintai keterangan terkait kasus yang menimpanya. "Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit di rumah sakit (RSUD dr.) Soewandhie," jelasnya.
Wardi mengungkapkan, polisi bakal melakukan proses penyelidikan kasus yang dialami siswi SMP tersebut dengan baik. Apabila bukti sudah dikumpulkan, pelaku akan langsung ditangkap.
Sebelumnya, seorang siswa SMPN di Surabaya diduga menjadi korban pemerkosaan sejumlah pemuda. Perempuan tersebut saat ini pun tengah mengandung 5 bulan.
Kasus tersebut bemula ketika anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi'i mendapatkan informasi dari orang tua korban. Ibu siswi SMP tersebut bercerita jika pemerkosaan terjadi pada Desember 2023.
Akan tetapi, korban baru bercerita kepada orang tuanya saat kumpul keluarga pada hari raya Idulfitri. Ketika itu, perempuan tersebut merasa jika perutnya sudah semakin membesar.
Mendapat cerita itu, Imam langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya. Tak hanya itu, korban juga dibawa ke RSUD dr. Suwandie, karena kondisi kesehatannya menurun.
"Saya lakukan komunikasi dengan RS Soewandhie, agar yang bersangkutan mendapatkan perawatan dengan baik," kata Imam.
Imam mengungkapkan, korban selama ini hanya beraktivitas di rumahnya yang berada di Kecamatan Bubutan. Perempuan tersebut menjadi korban lantaran ditipu oleh salah satu tetangganya.
Sebab, kata Imam, korban pada awalnya diajak seorang tetangganya untuk membeli makanan. Namun, keduanya tiba-tiba mampir terlebih dahulu ke rumah salah satu pemuda dekat kampungnya.
"Ternyata di dalam sudah ada tiga pemuda sedang pesta miras. Koban dipaksa ikut minum, karena tidak pernah minum kepalanya langsung merasa pusing. Saat itulah, dua pemuda dari tiga pemuda melancarkan aksinya (pemerkosaan)," jelasnya.
Advertisement