Pelantikan Menteri, IHSG dan Rupiah Melemah
Respon pasar saham terhadap pelantikan menteri dan pejabat setara menteri pada Rabu 23 Oktober 2019 tak positif. Hal ini terpantau dari indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus merosot.
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan paska pengumuman kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi di istana ada respon negatif dari pasar keuangan.
Dia menjelaskan IHSG turun 0,4% menjadi 6.207 dan rupiah melemah tipis ke 14.060 atau terdepresiasi 0,14%.
"Dana asing kabur Rp 121 miliar paska pengumuman karena kecewa terhadap pos strategis di bidang ekonomi yang diduduki oleh sosok yang kurang pas," kata Bhima saat dihubungi detikcom, Rabu 23 Oktober 2019 seperti dikutip dari Detik.com.
Bhima mencontohkan, posisi Menko Perekonomian, yang idealnya diisi oleh sosok yang ahli di bidang ekonomi justru diisi oleh orang yang kurang tepat di mata pelaku pasar. Kekecewaan pasar keuangan muncul karena pos Menko adalah posisi yang sangat strategis.
"Lagipula kinerja Pak Airlangga (Hartarto) di kementerian perindustrian bisa dibilang jauh dari harapan. Misalnya deindustrialisasi prematur terus berlanjut, dan Pak Airlangga gagal menahan laju deindustrialisasi," kata Bhima.
Kemudian, pada tahun 2015 kuartal II share manufaktur terhadap PDB sebesar 20,8% kemudian di tahun 2019 kuartal yang sama turun ke 19,5%.
Laju pertumbuhan manufaktur pun 3,54% jauh di bawah pertumbuhan ekonomi yakni 5,05%.
"Saya kira Pak Darmin lebih paham kebijakan makro ekonomi dibandingkan Airlangga. Jadi ini penurunan kualitas kabinet di tengah tantangan resesi ekonomi di depan mata," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Technical Analyst PT Panin Sekuritas William Hartanto tak sependapat sepenuhnya. Ia menjelaskan, sentimen terhadap pelantikan menteri telah diantisipasi oleh pelaku pasar. Karena itu, adanya aksi ambil untung merupakan hal yang wajar terjadi.
"IHSG masih di kisaran 6.200 hari ini. Jadi jika nanti sore masih di 6.200 ya akan terkoreksi," katanya.
Untuk sosok menteri sendiri, kata William, adanya sosok menteri baru memiliki dampak jangka pendek terhadap pasar saham. Pasar masih akan melihat kebijakan apa yang akan diambil para menteri baru nantinya.
Sedangkan untuk melemahnya rupiah sendiri, tambah William, bukan karena pengumuman soal kabinet. Melainkan karena sentimen perang dagang.
"Sekarang rupiahnya 14.055 masih di level 14.000 memang masih mirip-mirip IHSG, rupiah lebih ke sentimen ke perang dagang bukan karena pelantikan menteri," katanya.