Pelanggaran Prokes Walikota Blitar, Polda: Empat Saksi Diperiksa
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur terus mendalami kabar yang beredar viral terkait pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh Walikota Blitar, Santoso ketika sedang asyik bernyanyi, berjoget sembari nyawer biduan ketika syukuran pelantikan dirinya sebagai Walikota Blitar terpilih periode 2021-2026.
“Terkait viralnya video Walikota Blitar, yang saat ini ramai dibicarakan di medsos itu tindakan yang kami sudah lakukan berkoordonasi dengan tim Satgas Covid, kemudian pemeriksaan terhadap beberapa orang yang menghadiri prosesnya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko, Senin 8 Maret 2021.
Sementara ini, kata Gatot, ada empat orang yang sudah menjalani proses pemeriksaan. Namun ia enggan memberi penjelasan lebih lanjut.
“Sekarang masih penyelidikan nanti kita lihat hasil pemeriksaannya di Polres Blitar,” pungkasnya.
Sebelumnya, viral video Walikota Blitar Santoso menggelar dangdutan dengan sejumlah biduan dan puluhan relawan, dalam tasyukuran pelantikan. Video tersebut diduga melanggar protokol kesehatan di antaranya tidak menjaga jarak dan tidak mengenakan masker.
Video itu mendapat sorotan publik lantaran sang wali kota terlihat asyik bernyanyi dan berjoget, diduga tanpa menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Dalam video itu nampak Santoso memakai kemeja batik asyik berjoget di sebuah panggung. Ia terlihat tak mengenakan masker. Begitu juga sekitar 10 orang yang berada di sekitarnya.
Santoso juga sempat terlihat 'nyawer' alias memberikan beberapa lembar uang ke sejumlah perempuan di atas panggung dan yang bernyanyi bersamanya. Beberapa pria di panggung pun juga terlihat berangkulan.
Saat dikonfirmasi, Santoso membenarkan bahwa ia adalah sosok yang ada di video tersebut. Namun, ia membantah jika disebut tak menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengatakan video itu diambil saat ia menggelar tasyakuran pelantikan dirinya sebagai Wali Kota Blitar periode 2021-2024, di Gedung Balai Kota Koesoema Wicitra, Jumat, 26 Februari 2021.
Ia mengatakan orang yang diundangnya dalam acara itu itu adalah relawannya saat Pilkada Kota Blitar 2020 lalu. Jumlahnya ia batasi hanya 30-40 orang. "Kami taati protokol kesehatan, kami undang 30-40 orang," katanya, Minggu, 7 Maret 2021.
Advertisement