Pelanggar Tabrak Polisi, Berhenti Bukan karena Takut tapi Macet
Polisi 'Spiderman' yang sempat viral di media sosial mengungkap alasan menempel di depan mobil saat menilang. Ia ingin para pengendara menaati lalu lintas dan berani bertanggungjawab jika melakukan pelanggaran.
Diketahui, anggota unit lantas Polsek Cicendo itu bernama Brigadir Nathan itu melakukan penilangan karena pengendara menerobol lampu merah di Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Kamis 25 Juli.
"Saya sih intinya ingin memberhentikan kendaraan tersebut karena melanggar lalu lintas. Aksi itu spontan saja saya lakukan," katanya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat 26 Juli seperti dikutip merdeka.com.
Ia menduga mobil yang dikendarai oleh Christian Cahyono, warga Jakarta Pusat itu tidak akan berhenti meski ia menempelkan diri di depan mobil. Beruntung, suasana jalan pada saat kejadian terbilang padat.
Terlebih, warga sekitar dan pengendara ojek online pun ikut mengejar dan meminta pengendara mobil menepikan kendaraannya.
"Jadi gini, bukan mobilnya berhenti sendiri tapi karena ada rambu lalu lintas terjadi kemacetan. Karena kemacetan tersebut dia memperlambat laju kendaraannya dibantu oleh warga masyarakat dia berhenti," terangnya.
"Setelah dia berhenti, saya ambil surat-suratnya. Saya tilang langsung SIM-nya saya bawa," ia melanjutkan.
Atas kejadian itu, ia meminta para pengendara lebih tertib dalam berlalulintas dan mengikuti perintah dari petugas ketika diminta untuk berhenti.
"Karena intinya petugas kan hanya ingin melakukan keselamatan di jalan. Semoga ini jadi pelajaran bagi masyarakat yang lain."
"Tangan saya aja sih sakit tapi ya sudah. Aman. Cuman handphone saya rusak tapi enggak apa-apa," ucapnya.
Aksinya itu mendapat apresiasi dari Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema berupa pemberian satu unit sepeda. Ia memuji penindakan yang dilakukan anggotanya itu secara sabar.
"Yang bersangkutan tetap menahan emosi menjelaskan dengan baik dan melaksanakan tugas penilangannya terhadap pelanggar tersebut tidak dengan emosional," katanya.
Ia berharap seluruh anggotanya bisa memetik pelajaran dalam peristiwa ini dengan menjaga SOP dan kode etik dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"Masalah pelanggar dari pengemudi itu sendiri tentunya kita akan kaji dari sisi hukum yang lain," kata Irman.