Pelanggan Keluhkan Air PDAM Kota Probolinggo Hidup-Mati
Sebanyak 19.975 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo dipusingkan kondisi aliran air yang hidup mati sejak awal Februari 2020 lalu. Soalnya, pasokan air sempat mati selama lima hari, normal beberapa hari kemudian mati lagi sejak dua hari lalu.
“Pasokan air PDAM sudah tidak bisa diandalkan lagi, terpaksa kami sekeluarga akhirnya menggunakan air bor yang disedot pompa listrik,” kata Ny Mila Achmad, warga Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Minggu malam, 9 Februari 2020.
Hal senada diungkapkan Supandri, pelanggan PDAM di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. “Beruntung di rumah ada tandon air yang kami isi dengan Sanyo (pompa air),” katanya.
Tidak kalah kelabakan adalah para pedagang di Pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo. Soalnya, mereka mengandalkan air PDAM untuk memasok fasilitas kamar mandi di umum di dalam pasar. “Ratusan pedagang kelimpungan karena kamar mandi tidak terisi air sama sekali sejak air PDAM mampet,” kata Rano Cahyono, pedagang Pasar Gotong Royong.
Mantan anggota DPRD Kota Probolinggo itu menyarankan, PDAM atau Pemkot Probolinggo menawarkan dropong air bersih untuk fasilitas umum seperti kamar mandi di pasar. Soalnya, kamar mandi umum tanpa air bersih mengakibatkan bau tidak sedap di dalam pasar.
Terkait banyaknya keluhan pelanggan PDAM, Wakil Walikota Probolinggo, M.Soufis Subri meminta, warga lebih bersabar menunggu perbaikan pipa. “Ada perbaikan pipa peninggalan Belanda yang bocor,” katanya kepada wartawan.
Dikatakan perbaikan pipa yang bocor sangat sulit solanya tanah di sekitar pipa tergerus air dalam jumlah besar sehingga turun drastis. “Sebenarnya pipa mau diganti namun belum memungkinkan,” tambah politisi Partai Demokrat itu.
Minta Maaf
Wawali Subri mengatakan, para pekerja memperbaiki pipa utama di kawasan Sumber Air Ronggojalu, Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo siang dan malam. Letak pipa di kedalaman sekitar 8 meter di dekat rumah warga menyulitkan perbaikan.
Disinggung soal usulan agar warga dipasok air melalui mobil tangki, Subri mengatakan, masih dipertimbangkan. “Mohon maaf, kami bisa memahami kalau para pelanggan PDAM mengeluh,” katanya.
Permintaan maaf juga diungkapkan Sukardi Mitho, salah satu Dewan Pengawas PDAM Kota Probolinggo Sukardi Mitho. “Kami meminta maaf, yang jelas perbaikan pipa yang bocor terus dilakukan siang-malam,” katanya.
Terkait mampetnya aliran air PDAM, Komisi II DPRD Kota Probolinggo sempat mengunjungi lokasi pipa yang bocor di kawasan Sumber Air Ronggojalu, Rabu, 5 Februari 2020 lalu. “Kami ingin menyaksikan langsung perbaikan pipa yang bocor, kok sampai air PDAM mati hampir sepekan,” kata Ketua Komisi II, Sibro Malisi.
Akhirnya diketahui, ada dua pipa PDAM yang tertanam di dalam tanah yang berhulu di rumah pompa hingga tersambung sejauh sekitar 15 km di Kota Probolinggo. Pipa utama berdiameter 18 inchi sudah berhasil digali dan diperbaiki.
“Pipa utama yang dipasang pada 1978 itu bocor sehingga mengakibatkan aliran PDAM terhenti,” kata Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM, Aris Siswanto yang mendampingi Komisi II DPRD. Dikatakan setelah dipakal (dilapisi timah), pipa utama itu bisa difungsikan kembali.
Yang menjadi masalah, di bawah pipa utama masih tertanam pipa berukuran sedang, berdiameter 8 dim yang juga bocor. “Pipa 8 dim itu peninggalan Belanda yang dipasang pada 1928 silam. Kebocoran pipa 8 dim itu mengakibatkan posisi pipa utama turun,” katanya.
Advertisement