Pelanggan Gasku di Batam Dapat Sembako dari PT Gagas Energi
Dalam rangka ulang tahun PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”) yang ke-9 pada 27 Juni lalu, sekaligus untuk meringankan beban pelanggan Gasku di masa pandemi COVID-19, Gagas berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa sembako. Hal ini sejalan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) Gagas terkait upaya pencegahan COVID-19, serta peran aktif perusahaan untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19.
“Pembagian sembako untuk pelanggan Gasku terdampak COVID-19 ini, sebenarnya telah dilakukan sebelumnya pada Mei 2020 sebanyak 60 paket sembako di wilayah Batam. Kemudian pembagian tahap kedua dilakukan pada 27 Juni lalu, diberikan kepada pengguna Gasku yang sebagian besar adalah pengemudi taksi dengan total 55 paket sembako,” ungkap Muhammad Hardiansyah selaku Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, 8 Juli 2020.
Hardiansyah menambahkan, selain di Batam, paket sembako juga diberikan kepada pengguna Gasku di sekitar SPBG dan MRU Gagas di berbagai wilayah dengan jumlah total 545 paket.
Menurut Hardiansyah, mewabahnya virus COVID-19 di tahun 2020, berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Berkurangnya aktivitas masyarakat juga ikut berpengaruh pada penggunaan transportasi publik seperti angkutan umum, bis kota, bajaj hingga taksi.
“Para pengemudi angkutan umum yang biasanya bergantung dari pendapatan harian, merasakan dampak dari berkurangnya aktivitas masyarakat dan penggunaan transportasi publik. Tidak terkecuali pengemudi transportasi umum pengguna Gasku di berbagai daerah seperti di Jabodetabek, Sukabumi, Serang, Cilegon, Surabaya hingga Batam. Maka dari itu, kami tergerak untuk membantu mereka,” ujar Hardiansyah.
Perwakilan dari Blue Bird, Wahyu Hidayat selaku Kepala Operasi Pool Batam menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Gagas khususnya untuk pengemudi taksi Blue Bird yang mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi ini.
Hardiansyah mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan kepada pelanggan Gasku, diberikan secara bertahap. Pada awal persebaran COVID-19 pada Maret lalu, PT Gagas memberikan bantuan masker dan hand sanitizer untuk para sopir bajaj, serta penyemprotan disinfektan baik pada bajaj, SPBG maupun MRU yang beroperasi.
Selanjutnya, PGN melalui PT Gagas membagikan paket sembako untuk dua komunitas BBG yaitu KOBAGAS dengan anggota pengemudi bajaj & PAKEGAS dengan anggota pengemudi angkot di Bogor beberapa waktu lalu.
Sebanyak 300 paket sembako berisikan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula dan mie instan diberikan di beberapa titik. Diantaranya di SPBG Ketapang dan SPBG Bogor untuk mengurangi kontak fisik dan mencegah timbulnya keramaian.
Pada waktu yang sama, PT Gagas juga membagikan 100 uang elektronik kepada kendaraan yang mengisi BBG di SPBG untuk mempermudah transaksi secara non tunai dan meminimalisir perpindahan uang tunai untuk mencegah bakter dan virus. Pembagian ini secara langsung diberikan oleh Direktur Keuangan PT Gagas, Eri Surya Kelana.
“Kami siap untuk terjun meringankan beban masyarakat selama masa darurat COVID-19, baik melalui bantuan sembako maupun alat kesehatan, serta berkontribusi dalam program-program social pemerintah untuk penanganan COVID-19,” tambah Hardiandyah.
Hardiansyah berharap, Gagas dapat melaksanakan pembagian sembako selanjutnya untuk meringankan beban para pengguna Gasku khususnya yang terdampak COVID-19 sejak Maret 2020 lalu. Tak hanya melalui energi baik gas bumi, Gagas juga senantiasa mengoptimalkan bantuan yang nyata bagi masyarakat di tengah kondisi yang belum membaik saat ini.
Gasku merupakan produk gas bumi PGN melalui PT Gagas, sebagai bahan bakar gas (BBG) berbasis CNG (Compressed Natural Gas) untuk sektor transportasi yang terjangkau, aman, dan ramah lingkungan. Selain harganya terjangkau, bahan bakar Gasku mampu menghasilkan pembakaran yang sempurna dan lebih bersih sehingga bisa membuat kinerja mesin lebih baik, serta awet dengan perawatan yang efisien.
Sejauh ini, PGN melalui PT Gagas telah menyalurkan gas bumi untuk untuk sektor transportasi sebesar 1,3 BBTUD, melalui 12 stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Advertisement