Asita Yogyakarta Jajaki Kerja Sama Pariwisata dengan Banyuwangi
Keberhasilan Banyuwangi dalam pengembangan wisata, khususnya di masa pandemi Covid-19 menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Asosiasi Insan Travel (Asita) Yogyakarta.
Asita menjajaki kerjasama bidang pariwisata dengan Kabupaten Banyuwangi. Asita ingin membangun sinergi yang saling mendukung bagi keberlangsungan pariwisata di kedua daerah, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini.
Ketua rombongan Asita Yogyakarta Ari Prabowo, menyatakan di masa pandemi ini, pariwisata Banyuwangi sendiri mulai kembali menggeliat setelah dibuka oleh Presiden Jokowi.
Untuk itu Asita ingin menjembatani kerja sama antara pariwisata Yogyakarta dan Banyuwangi, khususnya di masa pandemi yang menjadi masa terberat bagi pelaku wisata di seluruh Indonesia, termasuk Yogyakarta.
"Kami berharap sinergi ini bisa membangkitkan kembali pariwisata daerah sekaligus saling mendukung pengembangan pariwisata di masing-masing daerah," ujarnya.
Asita memboyong 50 anggotanya ke Banyuwangi. Mereka merupakan pelaku Wisata di Yogyakarta. Selama di Banyuwangi, Asita akan bertemu dengan pelaku wisata Banyuwangi dan menjelajahi destinasi unggulan Banyuwangi yang sudah mendunia.
Ari berharap para pelaku wisata di Banyuwangi dan Yogyakarta bisa saling mempromosikan dan menjual potensi pariwisata. Baik itu yang ada di Yogyakarta maupun Banyuwangi. Tentunya dengan tetap menjadikan protokol kesehatan sebagai pijakan utama dalam pelaksanaannya.
"Banyuwangi menjadi destinasi pariwisata baru yang mulai banyak diminati. Di masa pandemi, juga pariwisatanya tetap bergeliat dengan sejumlah standar dan protokol kesehatan. Makanya kami ingin bersinergi bagi kemajuan bersama pariwisata dua daerah ini," katanya.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengapresiasi kepercayaan pelaku wisata Yogyakarta untuk menjalin sinergi dengan Banyuwangi. Mengingat Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang telah memiliki nama besar sejak lama.
"Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Tentunya kami menyambut baik upaya sinergi pariwisata Yogyakarta dan Banyuwangi ini," ujarnya.
Dia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, sektor pariwisata Banyuwangi terus mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 5,4 juta, di mana sebanyak 400 ribu orang merupakan wisatawan mancanegara.
"Adanya pandemi tentunya turut memukul sektor pariwisata daerah. Namun kami terus berupaya cepat menyesuaikan diri dengan memberlakukan standar baru protokol kesehatan dan sertifikasi di semua sektor pariwisata. Sehingga dunia pariwisata Banyuwangi berangsur pulih," ujar Anas.
Dengan adanya sinergi dengan pariwisata, Yogyakarta ini diharapkan membuat pariwisata kedua daerah bisa terus membaik.
"Semoga sinergi akan mendukung pemulihan wisata Yogyakarta dan Banyuwangi," ungkapnya.