Pelaku Wisata, Waspada Modus Penipuan Bukti Transfer Palsu
Tingginya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mencari keuntungan. Berpura-pura menjadi wisatawan yang booking homestay dengan mengirimkan bukti transfer palsu. Selanjutnya, pelaku meminta pengembalian transfer.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda membenarkan adanya informasi terkait kejadian tersebut. Dia menyebut, kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya.
“Ini kan mencuat kembali, dulu juga pernah ada ramai begini,” jelasnya, Rabu, 4 Desember 2023.
Dia menjelaskan, pelaku memanfaatkan Banyuwangi yang menjadi jujukan wisatawan. Pelaku berspekulasi mencari keuntungan dengan skenario seolah sudah mentransfer uang untuk booking. Bukti transfer palsu tersebut kemudian dikirimkan kepada calon korban.
Sasaran pelaku kejahatan ini adalah pihak manajemen hotel atau travel agent yang menghandel wisatawan. Dalam hal ini, pelaku seakan-akan sudah berhasil mendapatkan booking dan telah mentransfer sejumlah uang.
“Pertama pelaku meminta transfer balik dari hotel atau travel agent yang menghandel tamu. Lalu korbannya membayar dan uangnya dibawa lari oleh pelaku,” jelasnya.
Bramuda mengaku saat ini pihaknya masih mengkonfirmasi kejadian tersebut. Informasi yang diterimanya, manajemen hotel yang nyaris menjadi korban sudah melapor ke Polisi.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin membenarkan adanya pengaduan terkait dugaan bukti transfer palsu kepada manajemen sebuah homestay di Banyuwangi. Saat ini pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar masyarakat lebih berhati-hati dalam setiap transaksi. Termasuk setelah mendapatkan kabar telah ditransfer uang dari siapapun.
‘’Walaupun sudah kirim bukti transfer, harus dicek betul apa sudah masuk apa belum,” tegasnya.