Pelaku Wisata Banyuwangi Minta Pendakian Ijen Dibuka Lebih Awal
Status gunung Ijen telah kembali ke normal sejak 1 Agustus 2023 lalu. Merespons penurunan status ini, para pelaku wisata di Banyuwangi meminta jam pendakian Gunung Ijen bisa dibuka lebih awal. Tujuannya, agar wisatawan bisa kembali menikmati blue fire.
"Status Ijen sekarang sudah normal, harapan kami bagaimana agar wisatawan bisa kembali bisa menyaksikan blue fire," kata salah seorang guide atau pemandu wisata di Banyuwangi, Nurul Agustin, Jumat, 4 Agustus 2023.
Untuk diketahui, saat aktivitas vulkanik Gunung Ijen berada pada status waspada (level II) waktu pendakian baru bisa dilakukan pukul 04.00 WIB. Dengan aturan ini, wisatawan tidak bisa menikmati salah satu pesona Gunung Ijen yakni blue fire.
Blue fire, menurut Nurul Agustin, menjadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke Gunung Ijen. Selama pendakian dilakukan pukul 04.00 WIB, wisatawan mengaku kecewa karena tidak bisa melihat si api biru yang hanya ada di Gunung Ijen ini.
Tidak hanya itu, tidak sedikit wisatawan yang membatalkan rencana pendakian ke Gunung Ijen karena mendapatkan informasi tidak bisa melihat blue fire. Kondisi ini tentu berpengaruh bagi para pemandu wisata dan masyarakat.
“Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Gunung Ijen menurun drastis. Karena mereka tidak bisa melihat blue fire,” jelas Nurul Agustin.
Dia menyebut, mulai Juni hingga September biasanya merupakan peak season. Biasanya, pada periode ini jumlah wisatawan asing sangat luar biasa. Oleh karena itu, dengan status yang sudah normal, dirinya meminta waktu pendakian bisa dibuka lebih awal.
Terpisah, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Banyuwangi Andika Rahmat juga berharap waktu pendakian pendakian Gunung Ijen bisa kembali normal. Agar kunjungan wisatawan ke gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso ini kembali tinggi.
“Supaya wisatawan memiliki waktu yg cukup untuk menyaksikan sunrise, atau blue fire dari puncak kawah ijen," ungkapnya.
Advertisement