Pelaku Usaha Terdampak Pandemi Dapat Bantuan Sosial
Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Banyuwangi yang tergabung dalam Asosiasi Kuliner Kaos Kerajinan Aksesoris dan Batik Banyuwangi (AKRAB) memberikan bantuan sosial kepada pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19, Jumat, 19 November 2021. Bantuan ini sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kepada sesama pelaku usaha.
“Ini dari, oleh dan untuk AKRAB sendiri. Sasarannya pelaku UMKM yang terdampak Covid-19, anggota AKRAB yang usahanya menurun dan omzetnya kecil akibat pandemi Covid-19,” ujar Ketua AKRAB, Samsudin.
Pemberian bantuan ini dilaksanakan di Rumah Kreatif Banyuwangi di Jl. A. Yani Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie. Secara simbolik, Nanin menyerahkan bantuan sosial kepada pelaku UMKM penerima bantuan.
Samsudin menambahkan, pemberian bantuan ini sebagai tali asih dan bentuk dukungan AKRAB kepada pelaku UMKM. Selain bantuan sosial berupa sembako, kata Samsudin, AKRAB secara berkelanjutan memberikan pendampingan kepada seluruh pelaku UMKM khususnya anggota AKRAB. Bantuan yang dilakuakn difokuskan untuk meningkatkan omzet dari UMKM tersebut.
“Kami terus melakukan pendampingan penjualan online, offline juga kita dampingi. Kita bantu teman-teman yang pangsa pasarnya tergerus oleh PPKM kemarin. Kita bantu dorong di onlinenya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Nanin Oktaviantie menyatakan, mewakili Pemerintah Daerah pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan asosiasi AKRAB ini. Menurutnya AKRAB merupakan salah satu asosiasi UMKM terbesar di Banyuwangi. Anggotanya lebih dari 600 UMKM. Dia berharap asosiasi UMKM lain bisa meniru apa yang dilakukan AKRAB.
“Harapan kami asosiasi lainnya juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sesama anggotanya maupun masyarakat yang ada di sekitar tempat usahanya,” ungkapnya.
Dia menyebut, dengan rasa gotong royong, rasa empati serta kepedulian yang tinggi terhadap sesama untuk saling mendukung, saling berkolaborasi dan bersinergi, sehingga situasi sesulit apa pun bisa dilalui.
“Termasuk situasi di masa pandemi ini bisa kita lalui,” jelasnya.
Dia bersyukur, pertumbuhan UMKM di Banyuwangi sudah mulai membaik sejak Banyuwangi berada di level 2 PPKM. Sebab sudah banyak kunjungan ke Banyuwangi terutama studi edukasi, studi tiru dan studi banding dari Kabupaten/kota lain dan bahkan dari Pemerintah Provinsi. Beberapa waktu lalu, kata Nanin, ibu Gubernur bersama seluruh bupati/walikota yang ada di Jawa Timur berkunjung ke Banyuwangi.
Dengan banyaknya kunjungan ini, kata dia, tentu saja memengaruhi omzet penjualan UMKM. Karena orang atau tamu yang datang ke Banyuwangi pasti akan berbelanja. Sehingga pelaku UMKM bisa bertahan dan perlahan mulai tumbuh.
“Yang dibantu ini adalah UMKM yang tentunya terdampak (pandemi), yang mungkin produknya, omzetnya tidak terlalu besar. Makanya dibantu dengan kegiatan bakti sosial,” tegasnya.
Di antara pelaku usaha yang menerima bantuan beberapa di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Salah satunya adalah Sunandri, 35 tahun, warga Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Pria yang memiliki usaha service elektronik ini mengaku selama pandemi ini omzetnya turun drastis.
“Alhamdulillah saat ini mulai membaik, mulai banyak pelanggan lagi. Alhamdulillah sambil terus beriktiar,” ungkapnya.
Advertisement