Pelaku Persekusi Banser Mengaku Emosi Lantasan Senggolan
Pelaku persekusi anggota Banser berinisial HA (30), mengaku kepada polisi bahwa aksinya itu dilakukan karena tersulut emosi lantaran sepeda motornya bersenggolan dengan sepeda motor korban di kawasan Lebak Bulus, Jalan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
"Pelaku dari arah Lebak Bulus bersamaan dengan korban, merasa dipepet atau bersenggolan, kemudian pelaku merasa kesal dan tersinggung, lalu pelaku mengejar korban. Tepat di daerah pondok pinang, pelaku menghentikan korban dan terjadilah persekusi tersebut," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama, Kamis, 12 Desember 2019.
Bastoni menambahkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 10 Desember 2019 pukul 15.00 WIB, di Lebak Bulus, Jalan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Pelaku yang berprofesi sebagai wiraswasta ini bersenggolan dengan korban. Karena kesal dan tersinggung kemudian membuntuti korban sampai akhirnya terjadi persekusi.
"Di daerah Pondok Pinang, pelaku menghentikan korban, kemudian terjadilah persekusi tersebut," kata Bastoni.
Bastoni menuturkan, saat terjadi senggolan dengan korban, pelaku tak berani menegur korban. Namun, karena melihat yang menyenggol ternyata anggota Banser, pelaku kemudian berani melakukan persekusi dengan mencap kafir.
Namun, pengakuan pelaku yang karena emosi lantaran terjadi senggolan dengan korban dibantah Ketua PC GP Ansor Jaksel Muhammad Anwar. Menurut Anwar berdasarkan pengakuan korban tidak ada senggolan motor sebelum persekusi itu terjadi.
"Tidak ada tindakan reaktif seperti yang dilakukan pelaku, karena alasannya tadi katanya bersenggolan. Tapi berdasarkan pengakuan korban kemarin, tidak ada itu sebelumnya (senggolan motor). Makanya, saya juga baru dengar dari pelaku, dan semoga ini menjadi pelajaran bersama," ujar Anwar.
Anwar berharap bahwa kejadian ini menjadi pelajaran besama agar peristiwa serupa tidak terulang. Ia juga mengapresiasi kerja polisi yang bertindak cepat merespon laporan persekusi terhadap anggotanya.
"Kami berharap kejadian ini pelajaran untuk kita semua dan alhamdulillah teman-teman Ansor, teman-teman Banser tetap sabar dan tetap melakukan tindakan sesuai koridor hukum," ujar Anwar.
Sementara itu pelaku di depan polisi mengaku menyesali perbuatannya. Pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka ini kemudian meminta maaf kepada seluruh masyarakat, terutama NU, Banser, dan GP Ansor.
"Saya mau mohon maaf kepada masyarakat semua atas tindakan saya. Saya menyesali kekhilafan tersebut, karena dilatari oleh keadaan emosi. Permintaan maaf saya, kepada masyarakat dan terutama NU, para ulama, dengan saudara se-muslim kita, Banser dan GP Ansor," katanya.
Advertisement