Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Sehari-hari Jualan Sempol
Polisi baru saja mendatangi dan menggeledah kos Imam Musthofa (IM), pria pelaku penyerangan Polsek Wonokromo. kos IM berada di Jalan Sidorsermo IV gang I, Wonocolo, Surabaya. Sehari-hari pelaku berprofesi sebagai penjual sempol.
Polisi yang datang langsung masuk dan melakukan pengeledahan. Pelaku bernama IM menurut Ketua RT setempat merupakan penjual makanan ringan. Dalam kesehariannya pelaku yang akrab dipanggil tetangganya Ali tersebut tinggal di kos bersama istri dan tiga anaknya.
"Ya sehari-hari jual makanan ringan kayak jualan sempol terus makaroni yang dibungkus plastik kecil-kecil terus dititipkan di warung-warung," ucap Ketua RT Ainul Arif kepada awak media di Lokasi pada Sabtu, 17 Agustus 2019 malam.
Ainul menilai ada beberapa perubahan pada diri IM saat tinggal di kos di wilayahnya. Perubahan pada diri IM tersebut terjadi saat mengikuti pengajian-pengajian.
"Udah setahunan kos (di sini). Tapi kalau masalah mengikuti pengajian yang jemaahnya pakai celana cingkrang sepertinya barusan. Cuman nggak tahu lagi kejelasannya karena orangnya mulai tertutup sejak ikut jemaah tersebut. Setelah ikut jemaah itu, istrinya bercadar dan aktivitasnya di kampung setelah jualan langsung masuk rumah," ujar Ainul.
Namun Ainul mengatakan bahwa selama di kos, tidak ada suatu kegiatan atau gerakan yang mencurigakan pada diri IM. Tidak ada pertemuan dan perkumpulan yang menggunakan kamar kosnya.
"Kalau di sini tidak ada sama sekali. Nggak tahu kalau kumpul-kumpulnya di luar," ungkap Ainul.
Ainul menceritakan IM dan istrinya sebelum mengenakan cadar sering berkumpul dengan dirinya. Namun setelah istri IM bercadar, mereka sudah tidak pernah lagi berkumpul dengan warga.
"Kalau dulu sering karena anak kita sama-sama kecil. Kemudian setelah istrinya bercadar sudah tidak pernah," tandas Ainul.
Sementara Pemilik kos, Rahmat, mengatakan IM selama ini jarang bekomunikasi dengan lingkungan sekitar.
"Dia orangnya jarang berkumpul dengan lingkungan. Sejak 2-3 tahun ini perilakunya berubah drastis dan menutup diri," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan ia sempat menasihati IM, bahkan sampai ia mengatakan jika pemahaman agama IM semakin keras.
"Sempat saya nasihati tapi saya dilawan. Kalau di sini pendiam. Memang dua tahun terakhir berubah total. Terlihat lebih radikal. Bahkan istrinya sekarang sudah pakai cadar," kata Rahmat.