Pelaku Penganiayaan Pendekar Silat Mojokerto Buron 3 Bulan
Pelaku penganiayaan terhadap tiga pendekar silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Mojokerto, yang terjadi sekitar 3 bulan lalu masih buron. Keberadaan pelaku dan identitasnya belum berhasil diungkap jajaran Polsek Dawarblandong.
"Kalau tidak sulit tidak mungkin 3 bulan belum kita ungkap. Tapi belum berarti kita tidak bisa karena motto kita adalah tidak ada satu pun kejahatan yang sempurna," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan di Mapolsek Dawarblandong kepada wartawan, Senin, 23 November 2021.
Meski begitu, Rofiq mengaku optimis bakal mengungkap kasus yang menimpa tiga pendekar silat PSHT. Bahkan ia menyebut sudah menerjunkan tim untuk menemukan titik terang.
"Kita sudah mengoptimalkan secara ilmu teknologi terus kemudian kemampuan penggambar sketsa wajah semua kita libatkan. Kami optimis bisa mengungkap kasus ini," ujarnya.
Penganiayaan yang terjadi di Desa Cendoro Kecamatan Dawarblandong itu terjadi pada pukul 00.45 WIB. Saat itu kondisi jalan gelap dan tidak ada satupun saksi yang melihat.
"Kejadiannya terjadi pada dini hari pukul 00.45 WIB, saksi tidak ada, penerang jalan juga tidak ada. Kita juga mendapatkan informasi itu sudah subuh disaat korban ada di rumah sakit di Lamongan," ungkapnya.
Rofiq menyebut aksi penganiayaan itu diduga disebabkan akibat pemakaian atribut perguruan silat di tempat publik. "Pemicunya itu adalah atribut yang digunakan diluar kesepakatan bahwa semua perguruan pencak silat menyepakati supaya tidak ada konflik dilapangan maka tidak perlu menggunakan atribut ditempat publik karena itu akan memancing konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi," tandasnya.
Ratusan pendekar silat PSHT mendatangi Polsek Dawarblandong, Polres Mojokerto Kota, Senin malam kemarin. Kedatangan para pendekar ini untuk mempertanyakan perkembangan kasus penganiayaan yang menimpa tiga rekannya.
Tiga pendekar tersebut dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Lamongan. Salah satu dari ketiga pendekar silat itu mengalami luka sayatan senjata sajam pada telapak tangan dan satu mengalami luka cukup parah.
Advertisement