Pelaku Penamparan Siswa SMK Malang Ditangkap Polisi di Surabaya
Seorang motivator, Agus Setiawan, pelaku penamparan terhadap beberapa siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, ditangkap polisi di Surabaya. Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolresta Malang, AKBP Donny Alexander. Dia mengungkapkan bahwa sekitar pukul 14.00 WIB tadi, timnya berhasil mengamankan pelaku di Surabaya.
"Pukul 2 siang tadi kami sudah amankan pelaku di Surabaya. Untuk statusnya yang bersangkutan kami sudah tetapkan sebagai tersangka," ujar Donny pada Jumat 18 Oktober 2019, saat ditemui di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.
Donny mengatakan saat diamankan tersangka berlaku kooperatif dan juga mengakui kesalahannya.
Namun ketika dikonfirmasi, ihwal keberadaannya pelaku di Surabaya dalam rangka untuk melarikan diri, Donny masih tak mau memastikan.
"Untuk berusaha kabur masih kami dalami. Mohon bersabar ya. Sehingga nanti kabar yang beredar tidak hanya dugaan," ujar mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan tahun 2004 tersebut.
Saat ini, Donny menerangkan bahwa tersangka sudah diamankan di Mapolresta Malang untuk dimintai keterangan.
"Mohon bersabar kami masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif dari tersangka sehingga melakukan tindak kekerasan tersebut," ujarnya.
Atas tindak kekerasan yang dilakukannya tersebut Agus Setiawan, akan dijerat UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Seperti yang diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, Agus Setiawan ditangkap polisi menyusul beredarnya sebuah video di lini masa Facebook yang mempertontonkan adegan kekerasan.
Dalam video berdurasi 18 detik itu terlihat seorang pria dewasa menggampar beberapa siswa di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang. Tampak dalam banner insiden penamparan terjadi saat acara "Seminar Motivasi Kewirausahaan" di sekolah bersangkutan.
Video yang awalnya diunggah oleh akun Facebook Hasan Husein Zahra di grup Komunitas Peduli Malang (Asli Malang), pada Kamis 17 Oktober 2019, kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB, langsung mendapatkan kecaman dari ratusan netizen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Nurcholis, angkat suara. Perempuan berjilbab tersebut mengatakan, langsung memanggil pria berinisial AS dan beberapa siswa yang ditampar dalam video tersebut, pada Kamis 17 Oktober 2019.
Pelaku langsung meminta maaf, Nurcholis menuturkan meski secara pribadi ia sudah memaafkan pelaku. Namun, secara kelembagaan ia mengatakan hal itu harus melalui prosedur yang berlaku.