Baru Bekerja, Pembunuh Sales Diler Ini Ditangkap Polisi
Dua tersangka kasus pembunuhan Bangkit Maknutu Dunirat, Mohammad Imron Rusyadi (20) dan Alank Resky Pradana (27) yang sempat DPO mengaku takut berurusan dengan polisi atas perbuatan yang mereka lakukan.
Saat konferensi pers ungkap kasus di Mapolrestabes Surabaya, Selasa 22 Oktober 2019, Imron mengaku kabur ke Sleman Jogjakarta atas bantuan kawannya.
"Kabur ke daerah Damping, dibantu teman saya dengan diberi kerja di Sleman," ucap Imron.
Imron mengaku baru hari pertama kerja di rumah makan pada Sabtu 19 Oktober 2019 lalu. Namun apes mendatanginya, tiba-tiba ia digerebek oleh anggota kepolisian dari Polres Sleman yang bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya.
Ia mengaku ikut dalam aksi penculikan atas rasa solidaritas. Sebab ia teman kerja dari Bambang Irawan, suami mantan pacar Bangkit. "Ya diminta tolong saat di Kantor CIMB, langsung saya bantu karena minta tolong," ujarnya.
Sementara Alank ditangkap oleh polisi di Masangan Wetan, Sidoarjo, pada Jumat 18 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB. Diketahui, polisi menyita pedang samurai dan sebuah HP milik korban yang dibawa Alank.
Alank mengaku samurai tersebut digunakannya untuk menakut-nakuti korban. Sedangkan telepon genggam yang ia bawa merupakan milik korban.
"Samurai cuma saya bawa saja, gak dibuat untuk menyerang korban sama sekali, karena juga ada pisau penghabisan yang dibawa Bambang," ucapnya.
Alank mengaku takut dan bersembunyi di Sidoarjo karena gelisah. "Saya gelisah takut setelah pembunuhan tersebut dan saya menyesal atas perbuatan saya," pungkasnya.
Sementara Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Harapantua Simarmata, memastikan tidak ada tersangka lain dalam kasus pembunuhan yang bermotif asmara berujung dendam tersebut.
"Sudah lengkap ke-6 pelaku, setelah Kamis lalu 4, hari ini dua DPO sudah ditangkap dan ditahan," ucapnya.
Advertisement