Pelaku Kucing Dicekoki Ciu Bersandiwara di Polres Tulungagung
Ketua Animal Defender Indonesia, Doni Herdaru Tona memastikan orang yang ada di dalam video viral tentang kasus kucing yang dicekoki ciu di Tulungagung, Jawa Timur, masih akan terus dilanjutkan, dan mendapat penanganan serius dari kepolisian.
“Pelakunya masih ada di rumahnya dan setahu saya dia dikenakan WL (wajib lapor), artinya tidak boleh meninggalkan Tulungagung tanpa izin,” ucap Doni Herdaru Tona kepada Ngopibareng.id, usai meet and greet dengan pecinta hewan di Surabaya, Kamis 7 November 2019 malam.
Doni Herdaru Tona yang menjadi salah satu pelapor di Polres Tulungagung memastikan, pihak kepolisian akan mengambil tindakan dengan memanggil saksi-saksi yang ada dalam kejadian di video viral tersebut.
“Kemarin habis bertemu sama Kasat (Polres Tulungagung), setelah keluar hasil lab kepolisian langsung panggil si Ahmad Azam (Pemilik akun @azzam_cancel sekaligus pemilik kucing). Jadi hari itu langsung panggil pemilik kucing,” ujar dia.
Doni Herdaru Tona menyebut pelaku bisa saja bertambah. Hal tersebut didasari oleh hasil lab yang ditemukan ada memar hasil kekerasan kepada kucing malang tersebut. Selain itu, ekor dari kucing tersebut patah serta di bagian leher kucing terdapat lebam bekas siksaan.
“Yang pasti dalam pembelaan dia bilang, air kelapa itu karena racun, jelas bohong. Tidak ditemukan racun tikus, tapi ditemukannya alkohol,” jelasnya.
Doni Herdaru Tona menuding bahwa pelaku ingkar atas omongannya. Karena sebelumnya, pelaku dalam pengakuannya mengatakan kucing tersebut keracunan racun tikus dan ia akan menolong hewan malang tersebut.
“Sebenarnya bukan ditolong, air kelapa kok warnanya biru. Penyidik aja senyum saat pelaku bilang itu air kelapa,” tegasnya.
Doni Herdaru Tona beserta rekan pecinta hewan lain yang ikut andil dalam pelaporan dugaan penganiayaan kucing ini ke Polres Tulungagung, dengan melaporkan pemilik akun @Azzam_cancel.
Dirinya meminta polisi untuk memeriksa siapa pun yang ikut andil atau mengetahui kejadian tersebut.
“Itu kan jelas sandiwara bahwa apa yang ia beri ke kucing air kelapa. Sekarang polisi yang proaktif menanyakan ke pelaku, siapa yang ikut dalam drama dia, ada penjual kelapa, lalu yang menyuruhnya beli kelapa. Nah, siapa yang ikut sandiwara ini tentunya bisa jadi tersangka karena memberikan keterangan palsu alias merekayasa kejadian dengan bohong,” pungkas Doni Herdaru Tona.