Pelaku Cabul di Banyuwangi Berpura-pura Cari Jodoh untuk Anaknya
Pelaku pencabulan, Sw, 51 tahun, terhadap siswi SMA di Banyuwangi berusia 16 tahun memiliki punya modus untuk melancarkan aksinya. Warga Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya, ini mendatangi teman lamanya dan berpura-pura mencari jodoh untuk anaknya. Sehingga dia bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari keluarga korban.
Menurut pengacara korban, Hery Sampurno, saat bertemu dengan ibu korban, tersangka mengaku ingin mencarikan jodoh buat anaknya. Oleh karena itu, dia mencari teman lamanya yang memiliki anak gadis.
"Dia mendekati kawan lamanya yang punya anak seusia anaknya dengan dalih mau menjodohkan dengan anaknya yang bekerja di pelayaran," jelas Hery Sampurno, Minggu, 15 Agustus 2021.
Oleh karena itu, awalnya orang tua kliennya sama sekali tidak menaruh curiga pada pelaku. Karena orang tua korban memang sudah kenal cukup dekat dengan korban.
"Jadi awalnya orang tua korban tidak curiga. namun menjadi aneh ketika korban terus diajak keluar oleh pelaku," tegasnya.
Kasus ini, menurut Hery, terungkap saat korban menangis histeris ketika hendak diajak pulang tahun oleh pelaku. Saat itu korban menyampaikan pada orang tuanya kalau dirinya tidak ingin keluar bersama pelaku yang saat ini tercatat sebagai petinggi sebuah perusahaan jasa keuangan di Jember tersebut.
"Saat itu korban menyerahkan HP-nya pada ibunya. Saat itulah semuanya terungkap," bebernya.
Hery menambahkan, kliennya meyakini bukan korban pertama perbuatan tak senonoh pelaku. Kemungkinan masih ada korban lain selain kliennya. Bahkan menurutnya, kliennya kemungkinan korban keenam atau ketujuh dari pelaku.
Keyakinannya bahwa kliennya bukanlah korban satu-satunya didasarkan atas keterangan kliennya sendiri. Di mana kliennya seringkali melihat pelaku menelepon anak gadis lain.
"Klien saya sering melihat pelaku menelepon perempuan lain untuk diajak video call sex juga," tegasnya.
Sebelumnya, penyidik Satuan Reskrim Polresta Banyuwangi menangkap Sw atas dugaan pencabulan terhadap seorang siswi SMA yang masih berusia 16 tahun. Gadis malang ini menjadi korban perbuatan cabul pelaku sejak Maret 2020 lalu.