Pelaku Bom Pasuruan Masih Berkeliaran, Pemkot Surabaya Lakukan Operasi Yustisi
Pelaku peledakan bom di sebuah rumah kontrakan di Pogar, Bangil, Pasuruan, hingga kini belum berhasil dibekuk oleh kepolisian. Untuk itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun segera melakukan pencegahan hal-hal yang nantinya bisa mengancam keamanan Kota Surabaya, salah satunya dengan operasi yustisi.
“Ternyata kita masih dekat dengan hal-hal yang mungkin mengganggu kita. Sebab, kalau naik bus dari Bangil ke Surabaya, paling hanya 30 menit. Jadi, marilah kita sama-sama menjaga Kota Surabaya ini,” kata dia, saat ditemui di Graha Sawunggaling, Surabaya, Jumat, 6 Juli 2018.
Operasi yustisi, dipercaya sebagai salah satu upaya yang bisa mencegah terorisme dan radikalisme, hal itu bakal dilakukan di berbagai titik di Kota Surabaya. Nantinya operasi yustisi itu tidak hanya menyasar perkampungan, namun juga perumahan-perumahan.
“Saya juga tidak mau operasi yustisi itu hanya dilakukan di kos-kosan, tapi juga harus dilakukan di pinggir rel kereta api dan pinggir-pinggir sungai,” kata Risma.
Selain itu, ia juga meminta kepada lurah dan camat serta babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk berkoordinasi dalam menggelar pertemuan bersama warga.
“Tolong dipetakan kecamatan-kecamatan yang perlu didatangi terlebih dahulu, terutama kecamatan yang padat penduduknya. Tolong kalau bisa pertemuan itu malam hari karena belajar dari pengalaman, kalau acara pertemuan malam hari, biasanya penuh,” kata dia.
Risma mengumpulkan tiga pilar demi menjamin keamanan Kota Surabaya. Yakni Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto, Danrem, lurah dan camat se Surabaya serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas se Surabaya. (frd)
Advertisement