Pelaksanaan MBG Hari Pertama di Surabaya, Libatkan 329 Siswa-Siswi SD Taqoma
Walikota Surabaya Eri Cahyadi meninjau hari pertama pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan di SD Taqoma, Jalan Jemur Andayani, Wonocolo, Senin 13 Januari 2025 pagi.
Pantauan Ngopibareng.id di lapangan, pelaksanaan MBG berjalan mulai pukul 08.30 WIB. Seluruh siswa, mulai dari kelas 1 hingga 6 SD mendapatkan masing-masing satu porsi MBG yang dibagikan oleh para guru.
Eri menegaskan, program yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN) itu bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup guna mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Untuk jumlah siswa-siswi yang menerima MBG di SD Taqoma adalah sebanyak 329 siswa. Adapun setiap porsi makanan, yang berisi nasi putih, daging ayam cincang, tumis buncis-wortel, potongan buah semangka, dan susu UHT tersebut mengandung gizi sebanyak 444 kilo kalori (kkal).
"Ini ada 329 anak siswa, dan kita tanya kalorinya berapa, yang tersedia 444 kkal. InsyaAllah, kalau ini bisa berjalan rutin, anak-anak sudah mendapat kalori yang mencukupi untuk kegiatan belajar mengajar," ujar Eri.
Meskipun demikian, Eri menekankan bahwa program ini masih dalam tahap uji coba selama 30 hari ke depan dan masih perlu untuk dievaluasi. Terutama terkait penggunaan tempat makan, yang masih menggunakan wadah plastik.
"Tempatnya ini masih pakai plastik dan nanti akan diganti dengan stainless steel. Selain itu, sisa makanan tidak boleh dibuang, harus dibawa kembali. Besok, menu makanan akan berbeda," jelasnya.
Terkait anggaran untuk mendukung pelaksanaan program MBG di Kota Pahlawan, Eri mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah menganggarkan dana sebesar Rp1 triliun pada APBD 2025, setelah bersepakat dengan DPRD.
"Kita sudah anggarkan Rp1 triliun dengan DPRD. Kita masih menunggu petunjuk teknisnya. Kalau menggunakan APBD, kita akan lakukan. Kami berharap ini juga bisa menggerakkan UMKM Surabaya, sama-sama bergerak untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta memastikan anak-anak mendapatkan makan bergizi," terang Eri.
Meski demikian, Eri mengungkapkan bahwa pelaksanaan program ini masih dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Petunjuk teknis pelaksanaan MBG masih belum diterima oleh pemerintah kota.
"Ini masih uji coba dari pemerintah pusat. Kami masih menunggu juknis yang akan diberikan kepada Pemkot Surabaya. Kami siap mendukung kelancaran pelaksanaan program ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Eri juga mengungkapkan bahwa salah satu tujuan utama program MBG adalah untuk melibatkan UMKM lokal. "Kita mengusulkan agar program ini bisa melibatkan UMKM Surabaya. Kami sepakat dengan DPRD bahwa ini bisa dilakukan oleh UMKM Kota Surabaya, dan saya yakin pemerintah pusat akan mendukung untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan," katanya.
Oleh karena itu, Eri pun berharap program ini terus berkembang dan akan lebih banyak anak yang menerima manfaatnya. "Program ini akan terus berjalan dan akan bertambah terus (sekolah yang menerima MBG)," tandasnya.
Advertisement