Pelaksanaan KLB Diharapkan Melalui Proses Ideal
Sesuai dengan hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Selasa 19 Februari 2019 lalu, Kongres Luar Biasa (KLB) menjadi agenda PSSI yang harus segera terlaksana. Banyak pihak berharap pelaksanaan KLB bisa secepatnya tergelar, mengingat situasi PSSI yang tak menentu setelah penetapan status Plt Ketua Umum Joko Driyono sebagai tersangka.
Kendati begitu, pelaksanaan KLB tidak bisa dipaksakan, butuh waktu yang ideal untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Hal itu juga ditegaskan oleh Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Meski desakan KLB PSSI bisa digelar secepatnya begitu deras, Joko Driyono meminta agar PSSI diberikan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Dia menegaskan beberapa hal penting yang juga harus dilakukan sebelum KLB digelar.
"Saya ingin ada proses dan semua aktivitas organisasi bisa berjalan sebaik-baiknya. Roadmap yang telah direncanakan, tentu harapannya agar prosesnya bisa berjalan dengan ideal," ujar Joko Driyono saat keluar dari ruang Reskrimum Polda Metro Jaya usai menjalani pemeriksaan oleh Satgas Antimafia Bola, Jumat 22 Februari 2019 pagi.
"Misalnya dalam konteks kepengurusan baru. Penting agar organisasi memiliki waktu yang ideal untuk menjaring dan menilai pengurus baru yang akan datang. Demikian pula bagi mereka yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua umum, wakil ketua umum, atau pun Exco yang baru. Harapannya agar ada waktu yang cukup untuk memaparkan visi dan mempersiapkan diri dengan keinginan organisasi," lanjutnya.
Ada dua agenda utama sebelum KLB PSSI. Agenda pertama membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Sementara agenda kedua adalah penetapan tanggal kongres pemilihan kepengurusan baru.
Menanti Dua Proses
Saat ini federasi sepak bola Indonesia itu tengah menyusun rencana KLB. Proses KLB yang akan menjadi akhir dari kepengurusan PSSI yang saat ini dipimpin Joko Driyono menjadi satu dari dua hal yang tengah dinantikan Joko saat ini.
"Saya ulangi kembali sebagaimana keputusan Exco bahwa PSSI telah menyiapkan rencana untuk proses pemilihan baru dalam Kongres Luar Biasa yang akan menetapkan komite pemilihan dan menetapkan tanggal pemilihan kepengurusan baru," ujar Joko Driyono saat hendak meninggalkan Reskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat 22 Februari 2019 pagi.
"Secara pribadi saya membayangkan detik-detik terakhir saya mencapai dua terminal penting, yaitu mengakhiri kepengurusan sekaligus menyongsong keputusan proses hukum ini," lanjutnya.
Joko Driyono menjalani dua pemeriksaan pada pekan ini, masing-masing pada Senin (18/2/2019) dan Kamis (21/2/2019) yang keduanya menghabiskan waktu lebih dari 20 jam. Ia itu menjalani pemeriksaan terkait masalah memasuki area yang sudah diberikan garis polisi dan perusakan dokumen di bekas kantor PT Liga Indonesia di Rasuna Office Park.
Advertisement