Pelajaran dari Burung Hud-hud untuk Manusia
Oleh: Anwar Hudijono
So pasti bukan tanpa maksud ketika Allah menceritakan episode Nabi Sulaiman dengan burung Hud-hud di Quran surah An Naml (27) ayat 20-28.
Episode itu diawali ketika Sulaiman melakukan inspeksi terhadap pasukannya dari golongan burung. Allah memberi mukjizat kepada Sulaiman berupa pasukan burung. Dalam inspeksi itu dia dapati burung Hud-hud absen.
"Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?"
(QS. An-Naml 27: Ayat 20)
Sebuah pasukan haruslah disiplin. Maka kalau sampai melanggar disiplin, harus dihukum.
"Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas."
Ternyata Hud-hud muncul dengan membawa informasi valid tentang negara Sabak. Bukan hoax atau informasi palsu.
"Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba' membawa suatu berita yang meyakinkan." (Ayat 22)
Allah menunjukkan bahwa bisa saja memberikan sebuah kelebihan kepada mahluk melebihi manusia. Sulaiman, kaisar terbesar di muka bumi sampai tidak tahu punya tetangga kerajaan Sabak.
Hud-hud menceritakan kerajaan itu dipimpin seorang wanita, istananya yang megah. Kendati demikian Hud-hud sama sekali tidak terpesona dengan kemegahannya.
Kenapa? Karena mereka menyembah matahari.
"Aku (burung Hud-hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,"
(QS. An-Naml 27: Ayat 24)
Jadi prestasi dan kehebatah dunia tidak berarti jika tidak menyembah Allah. Karena sesungguhnya kemuliaan sejati itu hanya milik kaum yang beriman.
Hud-hud di zaman now seolah mengingatkan orang beriman agar tidak kagum, terpesona oleh kemegahan yang dimiliki Amerika, Israel Inggris, Perancis, Tiongkok dan lain-lain.
Kenapa? Karena ada ancaman di balik kemegahan mereka itu. Sewaktu-waktu bisa dihancurkan oleh Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 44)
Kapan hal itu akan pasti terjadi? Hanya Allah yang tahu. Tapi pasti terjadi kecuali bangsa itu tobat dan kembali ke jalan Allah.
"Dan tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami siksa (penduduknya) dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuz)."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 58)
Allahu 'alam bis sawab
*) Penulis adalah wartawan senior tinggal di Sidoarjo