Pelajar Surabaya Minim Divaksin, Eri: PTM Belum Bisa Digelar
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, belum berani membuka pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah dasar (SD), sekolah menengah (SMP) dan taman kanak-kanak atau PAUD.
Pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pakar, sehingga pelaksanaan PTM tidak menimbulkan lonjakan kasus.
“Dulu, PTM sudah kita siapkan. Karena kasus covid-19 naik, akhirnya kita tutup lagi. Dalam beberapa hari ini kita akan bicarakan dengan pakar, apakah bisa dilakukan tatap muka atau tidak. Kalau tatap muka berapa persen,” katanya ketika ditemui di Balai Kota, Surabaya, Rabu 25 Agustus 2021.
Eri mengatakan, teknis pelaksanaan PTM ini harus dipikirkan secara matang, mulai perjalanan para siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya. Untuk teknis di sekolah sudah matang karena sudah dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan beberapa bulan lalu.
Selain itu, yang menjadi fokus lainnya adalah terkait vaksinasi. Sementara ini, baru guru SD dan SMP saja yang sudah 100 persen tervaksin. Sedangkan murid masih sangat sedikit.
“Yang belum muridnya. Karena belum ada vaksin. Ini akan kita sampaikan juga di rapat nanti. Kalau murid belum vaksin, maka PTM boleh dibuka atau tidak. Kalau dari pakar epidemiologi bilang belum, ya tidak berani buka,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Eri mengaku, Pemkot Surabaya telah mengajukan tambahan vaksin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi kepada murid.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat resmi mengumumkan Kota Surabaya berdasar asesmen penyebaran Covid-19 turun menjadi level tiga atau risiko sedang.