Pelajar Surabaya Berpeluang Kerja Praktek di Merpati Maintenance
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya makin serius dalam memfasilitasi anak-anak Surabaya untuk menggali potensinya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah berupaya, agar Pelajar Surabaya bisa menempa diri dengan praktik kerja di PT Merpati Maintenance.
Direksi dan jajaran pimpinan PT Merpati Maintenance Facility mengunjungi rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Jumat 11 Januari 2019. Mereka langsung ditemui Risma beserta jajarannya.
Direktur Utama PT Merpati Maintenance Facility Rowin H. Mangkoesoebroto bersama Risma tengah membahas penempatan beberapa pelajar Surabaya kerja praktek di perusahaannya.
Para pelajar itu, kata Rowin bisa berpraktek dan belajar tentang perawatan armada, sehingga hal ini menjadi peluang bagi pelajar Surabaya untuk terjun langsung mengetahui teknis merawat sebuah pesawat.
"Bahkan, apabila memang dipandang perlu oleh Bu Wali untuk mengadakan kunjungan kerja, kami siap menerimanya," kata Rowin.
Menurut Rowin, setiap saat pihaknya terbuka mewadahi siswa-siswa dari SMK maupun akademi teknik perawatan pesawat se-Indonesia. Selama ini, dalam satu waktu, juga ada satu atau dua sekolah yang menempatkan siswa-siswanya di perusahaannya.
"Pada umumnya, mereka kalau menempatkan siswanya sekitar 30-an, sehingga apabila suatu waktu ada dua sekolah yang menempatkan siswanya, maka bisa sekitar 60 siswa yang ditampungnya. Jadi, kalau pun nanti ada pelajar Surabaya yang ingin kerja praktek, nanti sekitar 60 siswa kami siap,” kata dia.
Selain itu, ia juga mengaku banyak belajar dari Risma dalam membangun Kota Surabaya. Sebab, dalam waktu singkat dan dengan keterbatasan pendanaan, Risma masih tetap bisa mengembangkan pemerintahan beserta infrastrukturnya.
"Ini merupakan inspirasi bagi kami semua. Mudah-mudahan kami juga bisa membanggakan Surabaya," ujar dia.
Sementara itu, Risma menyambut baik tawaran tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa selama ini anak-anak Surabaya yang berhasil menerima beasiswa pilot, pramugari dan teknisi Garuda yang diberikan oleh Pemkot Surabaya, ternyata semuanya bagus dan banyak mendapatkan pujian.
"Mereka itu anak-anak yang tidak mampu, makanya mereka harus 'perang' untuk mendapatkan beasiswa itu, makanya mereka itu bagus-bagus. Bahkan, kemarin yang mendapatkan beasiswa pramugari, awalnya kita hanya diminta 10 orang, tapi karena bagus-bagus, mereka meminta tambah lagi," kata dia.
Setiap anak Surabaya yang mendapatkan beasiswa itu, biasanya Risma berpesan agar gaji pertama dari kerjaannya itu, harus disodakohkah untuk membantu orangtua, saudara atau pun orang lain yang membutuhkan.
Makanya, ketika dua anak penerima beasiswa pilot, yang kini bekerja sebagai pilot Citilink, pulang ke Surabaya bertemu dengan Risma, mereka langsung mendonasikan dana untuk anak-anak di Kampung Anak Negeri.
"Saya selalu berpesan kepada mereka seperti itu, karena mereka sudah menggunakan APBD saat menerima beasiswa dari pemkot. Alhamdulillah mereka memperhatikan itu," ujar. (frd)
Advertisement