Pelajar SMA di Surabaya Babak Belur Dikeroyok Temannya
Seorang pelajar kelas 10 SMA yang berada di kawasan Siwalankerto Surabaya yang bernama Ahza Lukman Faiz, warga Jalan Siwalankerto menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya. Ia dikeroyok 7 pelajar sekolah yang sama dari korban pada Kamis, 5 September 2024.
Menurut keterangan salah satu keluarga korban Joni Irwansyah saat dihubungi Ngopibareng.id mengatakan, peristiwa ini bermula karena kesalahpahaman.
"Korban merupakan anggota perguruan silat PSHW. Sementara pelaku anggota perguruan silat PSHT. Korban mengunggah foto kaos bergambar PSHT di media sosial. Pelaku tidak terima," katanya, Senin, 9 September 2024.
Lantas, lanjut Joni, salah satu pelaku bernama N mengajak korban COD kenalpot di rumah salah satu teman pelaku. Dengan berboncengan tiga, pelaku mengajak korban ke rumah salah satu pelaku. Ternyata di rumah tersebut sudah pelaku bernama W dan teman-temannya.
"W kemudian menegur korban soal kaos PSHT yang diunggah di media sosial. Terjadi cekcok hingga berujung pertengkaran. Korban dikeroyok W dan kawan-kawan dengan tangan kosong hingga babak belur," katanya.
Lanjut Joni, atas pengeroyokan tersebut korban mengalami luka pada wajah, mulut, mata, dan kepala bagian belakang.
"Pelaku kemudian mengantarkan korban pulang. Namun tidak sampai di rumah korban. Melihat anaknya babak belur, ibu korban lantas melaporkannya ke Polsek Wonocoyo," katanya.
Hingga saat ini kasus pengeroyokan ini masih dalam proses penyidikan. Polisi telah menetapkan tiga tersangka yakni N, W, dan F dengan pasal 170 KUHP tentang kejahatan tindak pidana pengeroyokan. Namun, ketiga tersangka tidak ditahan.
Kapolsek Wonocolo Kompol M Soleh dihubungi melalui ponselnya mengatakan semua sudah diproses sesuai prosedur.
“Semua sudah ditangani. Karena pelaku masih anak-anak, jadi tidak ditahan. Kita juga akan fasilitasi, kalau misal ada upaya restorasi justice,” katanya.
Advertisement