Pelajar SD Banyuwangi Sekolah di Masjid, Dindik Siapkan Relokasi
Dinas Pendidikan Banyuwangi memastikan murid-murid SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tetap mendapatkan pembelajaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan segera mencari tempat yang layak untuk proses pembelajaran murid-murid SDN Tegalharjo yang gedung sekolahnya terisolir akibat ambruknya jembatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menyatakan, saat ini kondisinya ada kendala jalur mobilisasi siswa dan guru akibat ambruknya jembatan. Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Korwil Satdik (Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan) setempat dan Kepala Sekolah agar bisa mengkondisikan tempat pembelajaran bagi murid-muirid SDN 7 Tegalharjo.
“Sambil menunggu jalan keluar yang akan di koordinasikan Kepala Dinas PU. Maka anak-anak prinsipnya tetap harus dilayani proses pembelajarannya,” tegasnya.
Untuk sejumlah siswa yang kebetulan berada di area SDN 7 Tegalharjo akan dibimbing seorang guru. Kebetulan di area yang terisolasi itu ada satu guru yang tinggal di sana. Sementara siswa yang saat ini melakukan pembelajaran di Masjid akan segera dilakukan solusi agar mereka tidak terus menerus melakukan pembelajaran di Masjid tersebut.
“Karena solusi untuk jembatan sementara belum jelas. Tapi kami tidak ingin pembelajarannya terus seperti ini, tidak normal. Nanti akan kita upayakan untuk mencari tempat,” tegasnya.
Alternatifnya, kata Suratno, bisa menggunakan gedung SD atau sekolah lain yang terdekat. Bisa juga menggunakan gedung MI atau SMP yang terdekat. Apalagi, kata Dia, saat ini sekolah masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Sehingga yang ke sekolah hanya 50 persen dari jumlah siswanya. “Prinsipnya banyak sekolah lain yang bisa dipakai. Sementara bisa menempati di situ. Gurunya nanti di situ, siswanya nanti di situ,” tegasnya.
Dia meyakini, wali murid tidak akan keberatan jika untuk sementara harus mengantar anaknya ke sekolah terdekat menggunakan sepeda motor. Karena pada intinya siswa harus tetap dijamin proses pembelajarannya sekaligus meminimalkan risiko untuk anak-anak.
“Kalau hari ini masih belajar di musala kami upayakan sesegera mungkin mencari sekolah untuk tempat belajar. Lebih-lebih anak-anak akan melakukan ujian semester, tidak boleh diganggu itu,” pungkasnya.
Untuk diketahui jembatan penghubung Desa Tegalharjo dan Karangharjo ambruk akibat tergerus air hujan pada Kamis, 18 November 2021 malam. Akibatnya, sebuah sekolah yakni SDN 7 Tegalharjo dan sekitar 20 KK yang tinggal di perkebunan Glen Falloch terisolir. Pelajar SD yang berasal dari luar perkebunan terpaksa belajar di Masjid.