Pelajar, Polisi dan Diskominfo Ngawi Sosialisasi Cegah Bullying
Cegah perundungan (Bullying) Polres Ngawi, Dinas Kominfo, tenaga medis di RSUD dr Soeroto dan pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ngawi pada Kamis 25 April 2024.
Menurut Kadiskominfo, Wahyu Sri Kuncoro, tema workshop bullying dan risk di lingkungan sekolah ini menjadi penting. Setidaknya bagi pelajar menciptakan kondisi yang bebas dari perundungan.
“Tanpa saling membedakan dan mengingat pentingnya Kesehatan mental bagi semua,” ujarnya usai membuka acara itu, pada Kamis 25 April 2024.
Acara workshop ini dikemas dengan santai dan menyenangkan, sehingga materi yang diterima para pelajar bisa mengena. Tercatat ada 150 pelajar AMK/SMA se-Kabupaten Ngawi, ikut acara tersebut.
Sementara itu Kepala Seksi Humas Polres Ngawi, Iptu Dian Ambarwati mengatakan, perilaku bullying akan mengarah pada perkara tindak pidana kekerasan, oleh karenanya polisi melakukan langkah sebagai upaya pencegahan.
“Untuk itu perlu kita sampaikan, tentu dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi pelajar saat ini,” kata Dian usai menjadi narasumber.
Disebutkan segala bentuk bullying baik secara verbal, fisik, relasional hingga cyber sudah seharusnya tidak boleh terjadi apalagi di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
“Kita berharap anak-anak kita bisa terhindar dari bullying, dan hidup rukun saling menghormati dan menjaga di sekolah maupun di lingkungan masyarakat,” tambah Dian,
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H, S.I.K, M.Si mengatakan program sosialisasi stop bullying akan lebih gencar dilakukan Polres Ngawi
“Kami akan menggandeng berbagai pihak untuk menggelorakan sosialisasi Stop Bullying ini,” tutur Argo, mantan Kapolres Blitar Kota ini.
Sosialisasi stop bullying akan terus digencarkan ke sekolah-sekolah hingga masyarakat desa, yang nantinya dilakukan oleh anggota Polsek jajaran Polres Ngawi.