Pelajar Pelaku Video Mesum Semarang Mundur dari Sekolah
Rumah yang diduga sebagai tempat perekaman video mesum yang melibatkan dua pelajar di Kecamatan Pringapus, Ungaran, Kabupaten Semarang kini dalam penyelidikan Polres Semarang.
Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, lokasi tersebut adalah rumah siswa laki-laki yang diduga ada di dalam video tersebut.
"Kami memiliki keterbatasan, mengingat kondisi terduga pemeran masih di bawah umur dan butuh didampingi orangtua," kata Yusi Jumat 19 Januari 2018.
Pekan depan, polisi juga akan memanggil pelajar SMP dan siswi SMA yang diduga ada dalam video tersebut. Orangtua, pihak sekolah dan dinas terkait di Pemkab Semarang juga akan dipanggil.
Sesuai prosedur hukum yang berlaku, dalam pemanggilan tersebut, para pelajar ini akan didampingi petugas dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) karena masih di bawah umur.
"Guru-gurunya juga akan kami minta mendampingi, karena waktu dibuatnya video itu mereka masih berstatus pelajar," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa menentukan pelaku dan korban dari kasus video mesum yang viral melalui jejaring sosial WhatsApp ini.
"Kami lihat nanti, benar tidak keduanya adalah pemeran di video yang viral itu dan siapa yang mengunggahnya. Semuanya masih perlu kami dalami," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho menegaskan, pihaknya akan menegakkan hukum sesuai prosedur yang berlaku kepada para penyebar dan pengunggah video mesum pelajar tersebut.
Namun, hingga saat ini, polisi belum mengantongi identitas pengunggah video mesum yang saat ini viral tersebut.
"Identitasnya masih kami dalami, termasuk nanti motifnya apa dia menyebarkan konten porno tersebut," kata Agus.
Agus mengungkapkan, saat ini penyidik masih menelusuri kebenaran dari video mesum tersebut dengan melibatkan warga yang membuat pengaduan ke polisi.
"Nanti setelah lidik, baru diketahui detailnya bagaimana," tandasnya.
Video mesum berdurasi 3 menit tersebut diduga diperankan dua pelajar di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Video tersebut diperkirakan dibuat di rumah siswa SMP pada tahun 2017 dan saat ini masih beredar luas.
Para pelajar yang diduga ada dalam video tersebut disebutkan telah mengundurkan dari sekolah. Remaja laki-laki yang masih duduk di kelas IX SMP mengundurkan diri pada tanggal 10 Januari 2018, sedangkan remaja peremuan yang masih duduk di kelas XI sebuah SMK di Kecamatan Pringapus mengundurkan diri pada 15 Januari lalu.(wah)