Pelahan Arab Saudi Buka Status Lockdown, Ini Faktanya
Pemerintah Arab Saudi mulai membuka atau melonggarkan aturan lockdown secara perlahan. Melalui perintah Raja Salman, pemerintah kerajaan tersebut bukan menghentikan secara penuh, melainkan hanya melonggarkan status karantina wilayah karena bertepatan dengan ibadah bulan suci Ramadhan.
Keputusan tersebut diambil agar memudahkan masyarakat membeli kebutuhan sehari-harinya.
Saat ini Arab Saudi tetap menerapkan jam malam sesuai dekrit Raja Salman pada 26 April 2020.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Riyadh Djoko Sulastomo menjelaskan, "Di sini (Arab Saudi) pada hari ini tetap tidak boleh keluar".
Menurut Djoko Sulastomo, saat ini Arab Saudi masih menerapkan aturan terkait memberlakukan jam malam.
"Tidak ada perayaan apa-apa. Di Arab Saudi masih tidak bokeh keluar sejak pukul 17.00 sore hingga 9.00 pagi hari berikutnya," ujarnya, dikutip Ngopibareng.id, Sabtu 2 Mei 2020.
Sukses Uji Virus Corona
Dikutip Arab News, Arab Saudi mulai membuka atau melonggarkan aturan lockdown secara perlahan. Buktinya, toko retail dan pusat perbelanjaan di Saudi mulai Rabu 29 April 2020 lalu telah beroperasi untuk publik dari pukul 9 pagi sampai 5 sore waktu setempat.
Meski begitu, aturan ketat masih berlaku untuk menahan laju penyebaran virus corona. Para pembeli harus diperiksa suhu tubuhnya di pintu masuk mal. Jika ada yang suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius, maka dia harus segera dibawa ke pusat medis terdekat.
Juru bicara Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi, Abdulrahman Al-Hussein mengatakan, "Perusahaan komersil diwajibkan untuk mengecek suhu tubuh para pelanggan dan pegawai mereka sebelum jadwal kerja mereka, tidak diperkenankan untuk mencoba produk kosmetik dan parfum, serta elevator ditutup dan menerapkan tanda social distancing di lantai."
Selain itu, anak di bawah 15 tahun tidak diperkenankan masuk ke pusat perbelanjaan. Begitu pun orang lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis seperti sakit jantung, paru-paru, ginjal dan imunitas diminta untuk tetap tinggal di rumah. Meski telah longgar, kafe dan restoran masih ditutup, begitu pun ruang ganti pakaian dan tempat shalat.
Teknik uji virus yang variatif kunci dari longgarnya aturan batasan selama Ramadhan Sementara itu, Kementerian Kesehatan Saudi telah melacak dan mengobati kasus penyakit virus corona melalui ragam teknik pengujian virus. Hal itu yang memungkinkan Kerajaan Saudi melonggarkan lockdown atau pembatasan tertentu selama Ramadhan.
Juru bicara kementerian kesehatan, Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, "Kami menandai area geografis atau area penduduk yang memiliki kemungkinan besar penyebaran virus. Mereka ditangani dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang kemudian diperlakukan sebagai area terkonsentrasi. Pada akhirnya akan melindungi daerah di sekitar mereka."
Menurut Arab News, evaluasi area dan wabah virus sedang terus dilakukan. Al-Aly menambahkan, "Setiap kita merasa perlu meningkatkan tindakan pencegahan pada area tertentu atau pun menguranginya, semua akan bergantung pada hasil evaluasi tersebut."
Advertisement