Pelabuhan Tanjung Perak Terpantau Sepi H-3 Lebaran
Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, terpantau sepi penumpang pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024.
Pantauan Ngopibareng.id di lapangan, Minggu 8 April 2024, pukul 11.30 WIB tampak suasana pelabuhan cukup sepi. Ruang tunggu sementara yang terletak di sisi barat terminal penumpang tampak banyak kursi kosong.
Masih di lokasi yang sama, terlihat pula tidak ada antrean panjang penumpang yang akan masuk ke dalam pelabuhan.
General Manager Pelabuhan Kali Mas dan Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Dhany Rachmad Agustian mengatakan, puncak arus mudik sudah lewat. Di mana, puncak arus mudik terjadi H-7 atau 3 April 2024 lalu.
“Puncak arus mudik saat itu tercatat 14.591 penumpang. Sedangkan total dari H-15 atau 26 April sampai tadi malam (6 April 2024) total 91.000 penumpang naik dan turun,” kata Dhany kepada Ngopibareng.id.
Kendati sudah terlewati, pihaknya tetap melakukan antisipasi untuk kedatangan penumpang. Menurutnya, pada H-1 lebaran akan cukup banyak penumpang yang akan masuk.
“Kami antisipasi H-1 pasti ada kepadatan, mengingat data kami pegang H-1 pada 9 April itu akan ada Kapal Pelni jumlahnya lima kapal beriringan. Kalau estimasi tidak banyak sekitar 7-8 ribu. penumpang,” ujarnya.
Terkait rute favorit, yakni Banjarmasin, Makassar dan Lombok sebagai tujuan terbanyak. Sedangkan, kedatangan banyak dari Balikpapan, Banjarmasin dan Makassar.
Dari data tersebut, ia mengatakan, bahwa pada momen arus mudik tahun ini terdapat peningkatan jumlah penumpang dibanding tahun lalu. Hingga kemarin tercatat peningkatan terjadi 10,2 persen dari tahun lalu, dan masih diprediksi meningkat sampai 20 persen hingga akhir masa mudik.
Sebagai antisipasi, pihaknya telah melakukan ramp check, di mana 37 kapal dalam kondisi siap digunakan. Serta berkoordinasi dengan Damri untuk penambahan armada bus untuk mengangkut penumpang ke terminal sehingga tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
“Kami juga melakukan tambahan tambatan khusus 200 meter agar bisa mempercepat arus balik, dan perbaikan fasilitas gedung kami, wifi, tempat main anak,” pungkasnya.
Idris Thalib, salah satu penumpang mengatakan, sengaja memilih moda transportasi kapal untuk pulang kampung karena harga tiket pesawat lebih mahal.
“Kebetulan harga kapal lebih murah, terus saya santai mau menikmati liburan,” ungkapnya.